Tegal, NU Online Jateng
Advokasi sebagai ruh pergerakan dalam mengimplementasikan gagasan untuk perubahan dan membangun peradaban lebih maju. Advokasi non ligitasi pemberdayaan masyarakat sebagai pilihan gagasan.
"Advokasi warga pergerakan ini dengan cara melakukan survei untuk melihat gambaran kepedulian sosial masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan," ungkap Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Tegal Agus Solihin.
Dijelaskan, IKA PMII Kabupaten Tegal mendatangi masyarakat Dukuh Karangsari, Desa Wotgalih salah satu desa di Kecamatan Jatinegara diawali dengan pembentukan tim survei dan live in bersama warga desa dampingan serta follow up advokasi agar bisa bermanfaat.
"Ini bagian dari kerja-kerja sosial IKA PMII Tegal, bentuk kepedulian kita kepada masyarakat untuk mengetahui lebih jelas peran serta masyarakat dalam pembangunan di wilayahnya, semoga dapat memberikan manfaat," katanya kepada NU Online Jateng, Senin (6/9).
Ketua Tim Survei IKA PMII Kabupaten Tegal Mohamad Tamrin mengatakan, program advokasi sebagai salah satu upaya IKA PMII Kabupaten Tegal untuk mencari solusi.
"Advokasi sebagai salah satu pilihan untuk terjun langsung masyarakat desa," katanya.
Disampaikan, dirinya bersama tim advokasi datang ke lokasi pada Ahad (5/9) yakni ke Dukuh Karangsari, mewawancari tokoh dan warga Karangsari serta mengamati sejarah desa, kultur, kebudayaan, ekonomi desa, pertanian, pendidikan, dan keagaamaan, serta infrastruktur.
"Substansi advokasi ini sebagai misi sosial kemanusiaan kepada masyarakat. Hasil dari survei ini akan ditindaklanjuti oleh tim advokasi IKA PMII Tegal, tentunya akan kerja sama dengan pihak-pihak yang kompeten sesuai dengan bidang dan persoalan masyarakat desa dampingan kami," pungkasnya
Kontributor: Eko Wahyudi, Tahmid
Editor: M Ngisom Al-Barony
