• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

Gusdurian Solo Sikapi Situasi Politik Jelang Pemilu 2024

Gusdurian Solo Sikapi Situasi Politik Jelang Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2024
Ilustrasi Pemilu 2024

Solo, NU Online Jateng
Komunitas Gusdurian Solo mengeluarkan pernyataan sikap terkait situasi politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024. Pernyataan sikap dikeluarkan lantaran selama masa kampanye Pemilu 2024, Gardu Pemilu Jaringan Gusdurian telah menemukan adanya lebih dari 100 dugaan pelanggaran Pemilu. 

Koordinator Gusdurian Solo Dimas Suroaji mengatakan, selain adanya temuan pelanggaran tersebut, pihaknya melihat situasi Pemilu kali ini bukan tidak mungkin akan terjadi pembungkaman dan pengkerdilan kebebasan berpendapat, berekspresi, serta berkarya.

"Terutama kepada para seniman dan pekerja kreatif dalam mengekspresikan pendapatnya. Hal yang merupakan esensi demokrasi," terang Dimas, kepada NU Online Jateng, Selasa (13/2/2024).

Berikut pernyataan sikap Komunitas Gusdurian Solo terkait Pemilu 2024:

PERNYATAAN SIKAP KOMUNITAS GUSDURIAN SOLO TENTANG SITUASI POLITIK PEMILU 2024

Pemilu merupakan suatu prosedur demokrasi. Mekanisme pergantian kekuasaan secara berkala. Pemilu juga merupakan amanat UUD 1945 yang harus dijalankan oleh penyelenggara negara. Oleh sebab itu pemilu harus dijalankan secara jujur, adil, bermartabat, serta tidak partisan oleh penylenggara Pemilu.

Selama masa kampanye Pemilu 2024 sampai 8 Februari 2024 Gardu Pemilu Jaringan Gusdurian telah mencatat adanya 105 dugaan pelanggaran pemilu. 58 di antara dugaan pelanggaran tersebut terkait dengan penyalahgunaan wewenang penyelenggara negara.

Kondisi ini adalah ancaman terhadap integritas dan martabat Pemilu. Komunitas Gusdurian Solo bertekad untuk turut mengoreksi hal ini, dan mengawal proses politik elektoral agar sejalan dengan nilai perjuangan Gus Dur yang meletakkan kemanusiaan di atas kepentingan politik.

Melihat situasi demikian bukan tidak mugkin akan terjadi pembungkaman dan pengkerdilan kebebasan berpendapat, berekspresi, serta berkarya. Terutama kepada para seniman dan pekerja kreatif dalam mengekspresikan pendapatnya. Hal yang merupakan esensi demokrasi.

Untuk itu, Jaringan Gusdurian menyampaikan beberapa hal berikut ini:

  1. Kami menyayangkan terjadinya sejumlah dugaan pelanggaran yang terjadi sebelum dan selama masa kampanye terbuka Pemilu 2024, seperti pelanggaran netralitas pejabat dan aparat negara, penyalahgunaan sumber daya negara, kekerasan berbasis politik, penyebaran hoaks, misinformasi, serta disinformasi, serta perbuatan yang merendahkan martabat. Penting untuk memastikan dugaan pelanggaran tidak lagi terjadi.
  2. Kami menuntut para penyelenggara negara dari pusat hingga daerah, khususnya Presiden sebagai kepala negara, para penegak hukum, TNI-POLRI, dan kejaksaan, untuk tetap menjaga integritas, kejujuran, dan sikap netral agar proses politik pemilu dapat berlangsung dengan demokratis, jujur, adil, dan bermartabat. Penyalahgunaan kekuasaan dalam pemilu adalah penanda akan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan setelah pemilu.
  3. Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan hak politiknya dengan memilih sesuai dengan hati nurani atas pertimbangan rekam jejak, bukan karena intimidasi, paksaan, maupun iming-iming berupa materi.
  4. Kami meminta para penyelenggara Pemilu untuk menjaga integritas, keadilan, dan profesionalisme selama penyelenggaraan pemilu. Pelanggaran etika sebagaimana telah diputuskan DKPP telah dilakukan oleh KPU tidak boleh terulang karena penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran etika hanya akan merusak integritas pemilu dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyelenggara, yang berujung pada kepercayaan publik terhadap legitimasi hasil Pemilu
  5. Menolak segala bentuk pembungkaman berekspresi serta pelarangan pertunjukan karya kepada seniman dan pekerjaa kreatif.
  6. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal dan memastikan bahwa Pemilu 2024 berlangsung secara adil, bersih, jujur, dan bermartabat, sesuai dengan semangat demokrasi dan konstitusi.
  7. Kami mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi damai dan mencegah segala potensi konflik kekerasan.


Surakarta, 13 Februari 2024

Komunitas Gusdurian Solo

Pengirim: Lilik Setiawan


Regional Terbaru