• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Gelar Turnamen Catur, STAI Sufyan Tsauri Majenang Cilacap Perkuat Relasi Budaya

Gelar Turnamen Catur, STAI Sufyan Tsauri Majenang Cilacap Perkuat Relasi Budaya
Turnamen catur non gelar dihelat STAI Sofyan Tsauri Majenang Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Imam Hamidi)
Turnamen catur non gelar dihelat STAI Sofyan Tsauri Majenang Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Imam Hamidi)

Cilacap, NU Online Jateng
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sufyan Tsauri Majenang, Cilacap menggelar turnamen catur (non master). Kegiatan dihelat dalam rangka hari jadi ke 165 Kabupaten Cilacap tahun ini memiliki tujuan menguatkan relasi seni, budaya, dan kerukunan antarumat beragama.

 

Plt Ketua STAI Sufyan Tsauri Majenang, H Masngudi menympaikan, dari segi permainan, catur merupakan wahana bermain yang dapat mengolah kontrol emosi. Sehingga cocok untuk dimainkan lintas usia mulai dari pemain muda hingga usia tua.

 

"Karena catur permainan yang sederhana, mudah dimainkan, dan ditemui di lingkungan masyarakat pada umumnya, seperti halnya dapat ditemui di warung kopi, tempat-tempat umum, pospos ronda yang bisa dijadikan ajang-temu, saling mengobrol, saling tepa salira, bahkan dalam jogo tonggo," terangnya.

 

Ketua panitia penyelenggara Frendi Fernando menjelaskan, kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Turnamen catur bekerjasama dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Majenang Cilacap diikuti oleh pecatur dari wilayah se-Banyumas Raya, dengan jumlah 106 peserta. Terdiri dari kategori yunior atau anak-anak sebanyak 8 peserta. Kategori Lokal dan Umum (usia dewasa ) sejumlah 98 peserta.

 

"Ini even pertama di Majenang, dibuka untuk masyarakat umum non master. Kegiatan ini memperebutkan piala STAI Sufyan Tsauri Open  dengan total hadiah sebesar Rp2 juta. Untuk kategori umum, umum Lokal dan anak-anak," jelasnya.

 

Dia menambahkan, even catur merupakan upaya memperingati hari jadi diharap bisa membentuk mental pribadi seseorang memiliki karakter, cinta tanah lahir, dan pemikiran cemerlang.

 

"Nilai spritualnya dapat mengenang jasa para pejuang masa lalu, bahkan pahlawan Cilacap yang gugur dalam berperang melawan Belanda dengan menggunakan siasat-siasat jitu yang sulit dipahami oleh Belanda," paparnya.

 

Perwakilan Percasi Kabupaten Cilacap, sekaligus wasit turnamen Tarsidi mengatakan, catur merupakan salah satu olahraga yang mengandalkan keterampilan otak, untuk memahami kondisi serta menyusun strategi agar lawan kalah.

 

"Dengan mengandalkan kedalaman berfikir dan kesabaran maka seseorang bisa memahami kondisi dan merancang strategi. Catur memiliki ikatan erat dengan filosofi, karena mampu mengasah ketajaman akal dan budi," ucapnya.

Turnamen catur menggunakan Sistem swiss, masing-masing peserta memainkan 7 babak dengan 7 lawan berbeda. Dari sistem ini akan diketahui peserta mendapati point tertinggi. Dan point tertinggi menjadi juaranya.

 

"Kegiatan berlangsung dari jam 09.00-16.00 WIB menghasilkan kejuaraan sebagai berikut: Juara Umum Robby Katana (perwkilan dari Unsoed), Armenia Zendy (Bantarsari), dan Rahtulani (Ajibarang)
Juara Umum lokal diraih oleh Cahidin, Sarno dan Iwan Yuliarto Sementara kategori Junior diraih oleh Hikam Athoillah (Bantarsari), Hyang Ayu (Karangpucung) dan Syifa Nur Safitri (Banyumas)," jelasnya.

 

Dia menambahkan, penyelenggaraan turnamen catur terbesar setelah pandemi di Banyumas Raya sejauh ini di STAI Sufyan Tsauri Majenang.  "Kami berharap STAI Sufyan Tsauri bisa terus melanjutkan event serupa (tahunan) untuk menyokong dan mencari generasi-generasi penerus atlit catur," pungkasnya.

 

Kontributor: Imam Hamidi Antassalam
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru