• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Regional

SEMARAK RAMADHAN 1443 H

Gelar Kajian, IPPNU Jateng Jelaskan Perempuan Karir dalam Pandangan Islam

Gelar Kajian, IPPNU Jateng Jelaskan Perempuan Karir dalam Pandangan Islam
Bincang Ramadhan PW IPPNU Jateng (Sumber: IG PW IPPNU Jateng)
Bincang Ramadhan PW IPPNU Jateng (Sumber: IG PW IPPNU Jateng)

Semarang, NU Online Jateng
Menyemarakkan bulan Ramadhan tahun 1443 Hijriah, Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah menyelenggarakan kajian daring bertajuk 'Bincang Ramadhan'. Kajian ini diadakan rutin setiap sepekan sekali dengan menghadirkan narasumber berbeda setiap pertemuannya.

"Bincang Ramadhan bisa diikuti secara langsung dari akun instagram PW IPPNU Jateng. Insyallah rutin setiap hari Ahad," terang Ketua PW IPPNU Jateng, Nirma Aini Masfufah, Kamis (14/4).

Dijelaskan, para pemateri kajian ini yaitu Ning Dhomirotul Firdaus, Atina Balqis Izzah, Imas Fathima Zahro, dan Iffah Hannah akan menyampaikan materi dengan tema 'Stigma Perempuan Karir', 'Keluarga Maslahah', 'Upgrade Imancare Jangan Hanya Skincare', dan 'Perempuan Membaca'.

"Kajian daring ini diharapkan dapat diikuti para kader IPPNU se Jawa Tengah," ungkapnya.

Pantauan NU Online Jateng, dalam tayangan rekaman di Instagram @pwippnujateng, Jumat (15/4), kajian tersebut berjalan cukup menarik. Narasumber kajian pada pertemuan pertama yang diadakan tanggal 10 April 2022, Dhomirotul Firdaus (Ning Firda) menjelaskan posisi perempuan sebagai aktivis dan pekerja. Banyaknya stigma negatif yang diterima perempuan karier menjadi polemik di pelbagai kalangan. 

Stigma negatif yang diterima perempuan karier di antaranya akan mengancam kesehatan mental anak-anaknya, mendapatkan diskriminasi dengan dianggap akan melawan suaminya, dan tidak diberi rasa aman atas dalih yang dilakukannya tidak memiliki maslahah.

"Untuk mengubah stigma tersebut memang sulit, yang perlu dilakukan adalah tetap dijalani saja pilihan yang telah diputuskan dengan tetap bertanggung jawab, begitu pun saat memilih menjadi perempuan karier," terang pendiri dan pemateri kajian fiqih perempuan di kanal AIS Nusantara itu.

Disebutkan, setidaknya ada beberapa manfaat dari perempuan berkarier, di antaranya dapat memiliki banyak relasi, lebih mandiri, lebih mengetahui banyak hal, dapat merealisasikan mimpinya dan tidak banyak merepotkan orang lain.

"Bekerja itu sebenarnya tidak hanya soal uang, tapi ada juga soal hobi atau passion. Bahkan, ketika perempuan memiliki uang sendiri, ia bebas menyalurkan kemanapun," kata Ning Firda.

Dalam kesempatan itu, Ning Firda menjelaskan pandangan Islam terkait perempuan karir bahwa sejak zaman Rasulullah, Sayyidah Khadijah sebelum menikah bekerja, kemudian setelah menikah juga tidak dilarang untuk bekerja, beliau tetap bekerja dan berbisnis.

"Pada masa Umar bin Khattab saat menjadi Khalifah mengangkat Assyifa sebagai kepala suku pasar," imbuh pengurus PW RMINU Jatim itu.

Dari paparan tersebut, disampaikan bahwa agama Islam membolehkan perempuan untuk berkarier, bahkan bisa dihukumi wajib bila merupakan orang tua tunggal. Pilihan perempuan untuk berkarier atau tidak, keduanya harus dipertanggungjawabkan dengan baik.

Pengirim: Tiwi Fadlilatul Azna


Regional Terbaru