• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 23 April 2024

Regional

Dua Santri Kudus Terangkan Alasan Kuliah di Luar Negeri

Dua Santri Kudus Terangkan Alasan Kuliah di Luar Negeri
Muhammad Taqiyuddin yang saat ini sedang menempuh pendidikan magister di Georgia University, Amerika Serikat. (Foto: NU Online Jateng/Alvin Jauhari)
Muhammad Taqiyuddin yang saat ini sedang menempuh pendidikan magister di Georgia University, Amerika Serikat. (Foto: NU Online Jateng/Alvin Jauhari)

Kudus, NU Online Jateng
Kuliah di luar negeri merupakan impian sebagian besar orang. Banyak hal yang membuat impian ini terasa sangat menarik untuk dicapai, mulai dari bisa kuliah gratis, mendapat uang saku, jalan-jalan ke tempat menarik, dan lain sebagainya.

 

"Kuliah di luar negeri sebenarnya bukan sesuatu yang sangat istimewa, tetapi bisa kuliah di luar negeri ada banyak hal yang tidak bisa didapatkan di dalam negeri," ungkap Faishol Firdaus alumnus Master of Arts in International Relations, Jilin University, Tiongkok ini.

 

Disamaikan, sebenarnya kuliah di luar negeri itu biasa, hanya saja ada beberapa hal yang tidak bisa kita peroleh di Indonesia.

 

"Kuliah di luar negeri itu ada banyak hal sepele yang kita bisa pelajari, misalnya di kampus saya, Jilin University, ketika mata kuliah dimulai jam 8 pagi, maka semua mahasiswa termasuk dosennya itu jam setengah 8 sudah berada di kampus," terangnya dalam acara webinar yang diselenggarakan  organisasi Pemuda Indonesia Menyapa (Pena) yang bertajuk 'Kuliah di Luar Negeri Gratis', Sabtu (13/2).

 

"Jadi mereka itu sangat disiplin sekali, coba kita lihat di Indonesia, jam 8 mata kuliah, ya pasti mulainya jam 8 lebih," tambahnya.

 

Menurutnya, ketika di Indonesia mata kuliah itu mempelajari sebuah teori, maka di luar negeri itu yang dipelajari adalah bagaimana menciptakan sebuah teori baru.

 

"Misalkan di Indonesia, kita kuliah itu mempelajari sebuah teori, di kampus saya di Tiongkok, kita diajari bagaimana menciptakan sebuah teori baru. Bedanya itu kalau di luar negeri, saya di kampus ya belajarnya sama tokoh-tokoh penemu teori," jelas Wakil Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok ini.

 

Salah satu pemateri, Faishol Firdaus saat menceritakan pengalamannya selama berkuliah di Jilin University, Tiongkok. (Foto: NU Online Jateng/Alvin Jauhari)

 

Alumni Pesantren Raudhatul Muta'alimin Kudus ini mengungkapkan bahwa budaya membaca di luar negeri itu sangat tinggi, hal itu dibuktikan dengan gedung perpustakaan yang lebih besar dibandingkan dengan gedung rektorat.

 

"Di kampus saya itu gedung perpustakaan lebih besar dengan gedung rektorat, hal itu karena mahasiswa di sana yang dipentingkan adalah belajar atau membaca di perpustakaan, berbeda dengan di Indonesia, terlebih mahasiswa aktivis yang sering kali budaya literasinya sangat rendah," ungkap Faishol yang juga alumni Madrasah NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus ini.

 

Selain itu, pemateri lainnya, Muhammad Taqiyuddin yang saat ini sedang menempuh pendidikan magister di Georgia University, Amerika Serikat menambahkan bahwa kuliah di luar negeri bukan merupakan sesuatu yang sangat istimewa, namun memiliki manfaat lain berupa jejaring yang sangat luas.

 

"Kuliah di luar negeri itu memang bukan sesuatu yang wah atau sangat istimewa. Tetapi saya di sini, karena teman-teman saya dari berbagai negara, koneksi beasiswa saya yang juga dari berbagai negara, tentu jejaring ini yang merupakan sangat penting, mendapatkan jaringan yang sangat luas," terang Taqi, sapaan akrabnya.

 

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Pesantren Ma'had Ulumusy Syari'iyyah Yanbu'ul Qur'an (MUS-YQ) Kudus ini menerangkan jika seseorang yang memutuskan untuk berkuliah di luar negeri itu akan ada banyak pengalaman yang sangat berharga yang ia peroleh, yang mana itu tidak bisa ditemukan ketika kuliah di dalam negeri.

 

"Tentunya ketika kuliah negeri juga pastinya mendapatkan pengalaman yang berbeda dan sangat istimewa, sebetulnya kembali ke masing-masing individu, apa dan maksud tujuan kuliah di luar negeri itu sendiri," pungkas Taqi yang juga alumnus Madrasah NU TBS Kudus ini.

 

 

Kontributor: Muhammad Alvin Jauhari 
Editor: Ahmad Hanan


Regional Terbaru