• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Regional

Diklatsar di Wonosobo, Satkorwil Jateng: Banser Harus Warisi Semangat Resolusi Jihad

Diklatsar di Wonosobo, Satkorwil Jateng: Banser Harus Warisi Semangat Resolusi Jihad
Kasatkorwil Banser Jateng, Mochtar Makmun (Foto: NU Online Jateng/Naufa)
Kasatkorwil Banser Jateng, Mochtar Makmun (Foto: NU Online Jateng/Naufa)

Purworejo, NU Online Jateng
Kepala Satuan Koordinasi wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Tengah Muhtar Ma'mun mengatakan, Pendidikan dan pelatihan Dasar (Diklatsar) ke-6 Banser Kecamatan Kepil. Wonosobo menjadi istimewa karena yang pertama kali benar-benar menerapkan pola moda moving yang memang mulai diberlakukan dalam pelaksanaan Diklatsar Banser seluruh Indonesia.


"Saya mengapresiasi kegiatan kaderisasi ini dan rasa bangganya karena Satkoryon Banser Kepil mampu melaksanakan Diklatsar dengan pola baru moda moving ini," tegasnya.


Hal itu disampaikan saat membuka Diklatsar Banser untuk mencetak kader-kader baru yang militan dan tangguh bagi calon anggota Banser dilaksanakan selama empat hari pada tanggal 26-29 Mei 2022.


Dalam sambutannya sebagai inspektur upacara pembukaan yang dilaksanakan di Lapangan Desa Beran pada Jumat (27/6) Muhtar menyampaikan bahwa semua calon anggota Banser harus siap dihujat, difitnah, dan direndahkan oleh mereka yang tidak menyukai Banser.


"Kita sering dihujat dan difitnah dengan tuduhan yang keji, padahal mereka tidak tahu bahwa kita setia pada Nawa Prasetya. Tidak ada dalam Nawa Prasetya Banser yang melanggar syariat agama dan juga aturan negara," ungkapnya.


Muchtar juga mengingatkan kembali kepada semua hadirin bahwa NU dan Ansor Banser punya andil besar dalam upaya merebut dan mempertahankan NKRI. "Banser dan NU punya andil besar atas berdirinya negeri ini. Para kiai dan para santri yang tergabung dalam hizbullah dan sabilillah ikut berperang dalam memperjuangkan kemerdekaan," ucapnya.





Dalam rilisnya ke NU Online Jateng, Sabtu (28/5) Mochtar Makmun yang biasa dipanggil 'Naga Bonar' itu mengajak seluruh hadirin untuk mengingat sakralnya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. Menurutnya, resolusi jihad merupakan semangat perjuangan yang tetap harus tumbuh di hati semua anggota Banser.


"Perlawanan 10 November di Surabaya lahir dari semangat resolusi jihad yang digaungkan oleh Hadratus Sekh KH Hasyim Asy'ari. Maka para santri dan kiai bersedia menumpahkan darah dan mengorbankan harta bendanya untuk mengusir sekutu yang ingin merebut kembali kemerdekaan Indonesia harus menjadi spirit Banser," ungkapnya.


Dirinya berpesan agar semua anggota Banser harus berada di garda terdepan dalam menjaga kerukunan dan kedamaian.


"Orang Islam disebut muslim dan produknya disebut salam. Jadi banser harus melawan segala bentuk perusakan. Orang Iman disebut mukmin dan produknya disebut aman. Banser harus melawan pihak yang ingin mengganggu kenyamanan dan keamanaan," ucapnya.


Salah seorang peserta Diklatsar Banser Makmuri mengaku sangat senang bisa ikut Diklatsar Banser yang sudah diniatkan sejak lama untuk bisa berkhidmag di Ansor dan NU.


"Niat itu sudah lama untuk bisa menjadi bagian dari Banser dan Alhamdulillah bisa terealisasi sekarang. Bismillah khidmah di Bnaser dan NU untuk jaga ulama, kiai, dan NKRI," pungkasnya.


Diklatsar ke-6 Satkoryon Banser Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo ini diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari seluruh desa di Kecamatan Kepil dan satu orang peserta dari Kalibawang. Diklatsar Banser Kecamatan Kepil menjadi istimewa karena yang pertama kali benar-benar menerapkan pola moda moving yang memang mulai diberlakukan dalam pelaksanaan Diklatsar Banser seluruh Indonesia.


Tercatat ada Enam Ranting sebagai tuan rumah penyelenggaraan Diklatsar yakni Desa Rejosari, Desa Kapulogo, Desa Beran, Desa Tegalgot, Desa Warangan dan Desa Ropoh sebagai penutup kegiatan.


Pengirim: Dwi Rahayu, Naufa


Regional Terbaru