• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 21 Mei 2024

Regional

Data Warga dengan SISNU, NU Boyolali Monitoring Pelaksanaan

Data Warga dengan SISNU, NU Boyolali Monitoring Pelaksanaan
PCNU Boyolali gelar monitoring pelaksanaan SISNU di setiap MWCNU di Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Ajie Najmuddin)
PCNU Boyolali gelar monitoring pelaksanaan SISNU di setiap MWCNU di Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Ajie Najmuddin)

Boyolali, NU Online Jateng

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali melaksanakan monitoring proses pendataan warga NU melalui Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU). Kegiatan monitoring akan dilaksanakan di seluruh MWCNU yang sudah mendapatkan sosialisasi dan Bimtek SISNU. 

 

Tim Monitoring PCNU dari unsur Syuriyah Tanfidziyah dan Tim SISNU PCNU Boyolali. Sampai dengan tanggal 14 November 2020, sudah terkumpul data dari 20 Majelis Wakil Cabang NU dari total 22 MWCNU yang mendapatkan sosialisasi dan Bimtek SISNU. 

 

Ketua Tim SISNU PCNU Boyolali Nasrullah menyampaikan, dari laporan tim SISNU yang masuk, jumlah warga NU di Boyolali sudah terdata sebanyak 10.242 orang. Dengan melihat data warga Boyolali yang lebih dari 1 juta, data yang masuk masih di kisaran 1%. Masih jauh dari harapan. 

 

"Terkait perihal ini monitoring dilaksanakan untuk mengetahui progres, kendala, dan rencana tindak lanjut untuk percepatan pendataan warga NU di Boyolali,"ujarnya.

 

“Monitoring dilaksanakan untuk memastikan bahwa MWC NU dan segenap Ranting NU benar-benar memahami pentingnya SISNU ke depan. Kami menangkap, Insyaallah ke depan akan banyak manfaat dari program ini baik untuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya,” sambungnya kepada NU Online Jateng, Sabtu (14/11).

 

 

Disampaikan, dari proses monitoring yang sudah dilaksanakan di Kecamatan Sawit, Selo, Ampel, Gladagsari, Musuk, dan Tamansari didapatkan data beberapa kendala SISNU yakni kurangnya komunikasi antara operator ranting dengan pengurus ranting untuk proses pendataan warga NU.

 

"Kurangnya sosialisasi dari MWCNU kepada pengurus ranting NU, masih ditemukan operator ranting yang belum sepenuhnya paham terkait dengan teknis input data, dan adanya kendala koneksi internet dan ketersediaan kuota," pparnya.

 

Terkait berbagai kendala di atas lanjutnya, dihasilkan berbagai rekomendasi solusi ntara lain koordinasi operator ranting dan operator ranting dilaksanakan dengan intensif untuk SISNU. Pertemuan yang diselenggarakan diharapkan tetap memperhatikan protokol penanganan Covid 19. 

 

"MWCNU diharapkan dapat melakukan koordinasi dengan operator ranting seminggu sekali untuk melaksanakan input data bersama-sama di tempat yang ada Wifi yang bisa diakses secara gratis," tegasnya. 

 

Menurutnya, pertemuan rutin juga digunakan untuk saling berbagi tips terkait dengan proses pendataan yang dilaksanakan.

 

Wakil Rais PCNU Boyolali KH Jamal Yazid menyampaikan, monitoring ini juga berfungsi untuk menyapa para pengurus MWCNU. “Selain untuk memantau perkembangan data SISNU, kami juga perlu mengetahui perkembangan MWCNU secara umum,” pungkasnya.

 

Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru