• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Regional

HARLAH KE-88 GP ANSOR

Begini Makna Kata Gerakan dan Ansor sebagai Kader Penolong

Begini Makna Kata Gerakan dan Ansor sebagai Kader Penolong
Ketua GP Ansor Sukoharjo menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua PCNU. (Dok. Ansor Skh)
Ketua GP Ansor Sukoharjo menyerahkan potongan tumpeng kepada Ketua PCNU. (Dok. Ansor Skh)

Sukoharjo, NU Online Jateng
Sesuai dengan namanya, kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor harus mempunyai sikap dan sifat penolong. Lebih-lebih menjadi penolong agama Allah, yang berarti berada di jalan yang takwa, dengan berusaha menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.

"Kalau kita punya keyakinan seperti jalannya para wali, ulama, dan kiai, jalannya orang yang takwa, pasti Allah akan menjanjikan kepada kita rezeki dari jalan yang tidak kita duga dan dari arah mana saja," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo H Khomsun Nur Arif, Ahad (24/4).

Sedangkan kata gerakan lanjut Khomsun, merupakan istilah yang lazim dipakai dalam setiap khidmat di NU. "Kita dituntut untuk selalu bergerak dan berbuat sesuatu. Jargon tetap bergerak, maksudnya adalah konsistensi dalam melakukan sesuatu, ini menjadi rasa kekerabatan dan solidaritas menjadi kuat," ujar Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sukoharjo periode 2008-2013 itu.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sukoharjo Zen Fathoni Achmad mengatakan, kader Ansor itu bisa menjadi apa saja dan bisa ditempatkan di ranah apa saja. Namun, yang terpenting adalah mereka bisa kompak bersinergi dalam satu komando.

"Satu barisan, seiring dan seirama dalam berjalan. Kalau maju bersama, tidak ada yang di belakang tertinggal dan tidak ada yang ke kanan atau ke kiri sendiri," tegasnya.

Disampaikan, dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-88 GP Ansor, pihaknya telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan baik di tingkat cabang maupun anak cabang. Kegiatannya antara lain lomba mewarnai, santunan anak yatim, khataman Al-Qur’an, dan sarasehan yang dihadiri para ketua pada periode sebelumnya.


Para Ketua Ansor dan Komandan Banser Sukoharjo dari beberapa periode

Sanad Gerakan

Ketua PC GP Ansor Sukoharjo periode 2013-2016 Nuril Huda menyampaikan, tiga sanad di GP Ansor khususnya di wilayah Sukoharjo. Pertama yakni sanad gerakan. Dikatakan, di masa lalu pola kaderisasi dengan cara mengikuti para kiai.

"Sekitar 10 sampai 20 orang menyepi ke hutan, selama 20 hari untuk belajar organisasi, ngaji, dan juga beladiri," ungkapnya.

Kemudian yang kedua lanjutnya, yakni sanad nasab. Para pengurus dan anggota Ansor dan Banser saat ini, bisa jadi karena dulu ayah, kakek, atau keluarganya ada yang menjadi penggerak Ansor atau NU. Sedangkan, yang terakhir yakni sanad kaderisasi.

"Dulu ada LKD sekarang PKD, kemudian PKL dan PKN. Kemudian yang Banser ya Diklatsar, Susbalan, dan Susbampin. Sanad kaderisasi ini harus utuh, jangan hanya untuk menggugurkan syarat untuk akreditasi," tegas Nuril.

Menurutnya, dalam proses kaderisasi ini, tidak hanya proses formalitas semata, tetapi juga harus dipikirkan bagaimana proses setelahnya untuk mengawal dan juga distribusi kader. "Karena setelah sanad kaderisasi, harus terjaga agar menjadi lebih baik," pungkas Nuril yang kini menjadi Ketua Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo.

Pengirim: Arinto Dwi


Regional Terbaru