• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 16 Mei 2024

Regional

Arwah Jama Bagian Khidmah Kepada Orang Tua

Arwah Jama Bagian Khidmah Kepada Orang Tua
Kegiatan kirim doa massal dan akhirussanah Pesantren Al-Uswah, Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Zulfa)
Kegiatan kirim doa massal dan akhirussanah Pesantren Al-Uswah, Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Zulfa)

Semarang, NU Online Jateng 
Pengasuh Pesantren Al-Uswah Gunungpati, Kota Semarang KHM Thoyyib Farchany mengatakan, hidup di dunia yang sebentar jangan sampai melupakan orang tua. Apabila masih hidup hormati keduanya, temani dalam keadaan susah, dan berikan ketenangan. 


"Ketika sudah meninggal doakan dengan kadar kemampuan. Jangan lupa mendoakan orang tua karena hal itu bagian dari khidmah kita kepada orang tua. Semoga Allah mengalirkan rezeki kepada kita," ujarnya. 


Pernyataan itu disampaikan Kiai Thoyyib dalam acara kirim doa (Arwah Jama) dan Khataman Al-Qur'an 10 kali Khataman di Pesantren Al-Uswah Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang, Ahad (27/3). 


Disebutkan, birru aba`akum tabirrukum abna`ukum. Artinya, berbaktilah kepada orang tua kalian, niscaya anak-anakmu akan berbakti kepada kalian. "Hadits ini cukup populer di kalangan umat Islam sebagai bagian dari motivasi untuk berbuat baik terhadap kedua orang tua," terangnya.


Menurutnya, penting untuk terus mendoakan kepada orang tua. Bukan hanya karena rezeki mengalir kepada anak, tetapi bagian dari dukungan anak terhadap orang tua yang telah membesarkan dengan susah payah. 


"Sebagai santri yang masih menggantungkan kiriman dari orang tua harus ikut prihatin dan mendoakan orang tua. Sehingga orang tua di rumah dapat mencari rezeki yang halal dan berkah untuk anak," tegasnya.


Habib Hamid bin Sholeh Ba'aqil dalam taushiyahnya mengingatkan segala sesuatu akan dimudahkan dengan bershalawat kepada nabi. "Banyak orang dimudahkan perkaranya dengan bershalawat dengan nabi termasuk Imam al-Busyiri," ucapnya.


Habib Hamid menceritakan, dahulu Imam Busyiri ini mengalami penyakit lumpuh dalam bahasa sekarang stroke. Kemudian Imam Busyairi tawasul menulis 160 bait Qosidah al-Burdah dan bermimpi bertemu nabi setelah bangun sembuh penyakitnya. 


"Walaupun kita hanya hafal Ya Rabbi bil mushtafa balligh maqasidana waghfir lana ma madha ya wasi'al-karami semoga menjadi amalan shalawat kepada nabi," pungkasnya.


Kontributor: Mukhamad Zulfa 


Regional Terbaru