Semarang, NU Online Jateng
Pesantren Durrotu Ahlissunnah wal-Jama'ah (Durrotu Aswaja) Banaran, Gunungpati, Kota Semarang menggelar berbagai kegiatan untuk memeriahkan Haflah Akhir Sanah (HAS). Dari acara semakan Al-Qur'an, bedah buku, sampai festival hadrah tingkat nasional.
"Kemeriahan atau semarak rangkaian kegiatan HAS Durrotu Aswaja ini tergantung kreativitas santri, apalagi di waktu pandemi," kata Pengasuh Pesantren Durrotu Aswaja, Kiai Agus Ramadhan usai kegiatan bedah buku di pesantrennya, Jumat (5/3).
Menurut dia, selain penerapan protokol kesehatan dan komunikasi dengan semua pihak, keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital menjadi kunci utama kesuksesan kegiatan tersebut. "Harus bisa komunikasi dengan masyarakat dan pemerintah terkait karena kegiatan semaan kubro juga memanfaatkan masjid di sekitar pesantren," ungkapnya.
Disampaikan, secara teknis kegiatan semaan diikuti oleh semua santri yang menghafalkan Al-Qur'an berapapun yang sudah disetorkan. Pun demikian festival hadrah nasional juga telah diwartakan jateng.nu.or.id.
"Kegiatan HAS dibuka dengan semaan kubro," kata Ketua HAS Aliyul Wafa.
Selain itu lanjutnya, ada juga Festival Cover Shalawat secara virtual tingkat Nasional, dan Aswaja Festifal (Asfes). "Malam ini bedah buku, nanti puncaknya pengajian akbar. Ini praktiknya juga beda dengan dulu yang terbuka di lapangan," ungkapnya.
Rangkaian HAS jelas Wafa adalah bedah buku yang tengah berlangsung saat. "Semoga dengan bedah buku ini kita bisa menjadi teladan dan inpirasi para santri," harapnya.
Menghadirkan Habib Muhdar Assegaf selaku penulis buku yang dibedah yakni 'Cahaya dari Nusantara' dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Muhammad Muzamil selaku pembanding.
Bedah buku ditayangkan secara langsung melalui akun youtube Durrotu Aswaa yang telah mendapatkan lebih dari 7000 subcriber. Buku tersebut merupakan catatan kekaguman seorang santri terhadap gurunya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony
