• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Regional

Ansor Mijen Semarang Gandeng Unnes Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik untuk Petani

Ansor Mijen Semarang Gandeng Unnes Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik untuk Petani
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik yang diinisiasi Ansor Mijen dan Unnes (Foto: NU Online Jateng/Yasir)
Kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik yang diinisiasi Ansor Mijen dan Unnes (Foto: NU Online Jateng/Yasir)

Semarang, NU Online Jateng
Kemampuan petani untuk membuat pupuk organik dengan memanfaatkan limbah-limbah yang ada di sekitar ikhtiar yang penting sekali di jaman digital ini untuk meningkatkan kemandirian petani, mengembalikan kesuburan tanah, serta mewariskannya kepada anak cucu dalam keadaan baik.


Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mijen, Kota Semarang Arief Indra Setiawan mengatakan, kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik bersama Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk mendidik masyarakat tentang cara pembuatannya.


"Kami mengucapkan terima kasih kepada Unnes yang telah berkenan kerja sama yang sangat bermanfaat ini dan Kiai Turjangun dari Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jatengyang sudah berkenan hadir dan sharing ilmu dengan sahabat Ansor Mijen," ujarnya kepada NU Online Jateng, Ahad (3/9/2023).


Disampaikan, dari pelatihan diketahui ternyata pertanian organik bisa menarik perhatian generasi milenial terhadap pertanian karena dalam pertanian organik ada eksperimen-eksperimen ilmiah membuat pupuk sendiri di lahan pertanian, yang tidak kalah dengan eksperimen di lab-lab universitas.


"Penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang merusak tanah. Bagaimana nanti anak cucu mendapati tanah dalam keadaan rusak. Oleh karenanya, Petani harus mampu membuat pupuk sendiri dari lingkungan sekitar dan memahami tanahnya," terangnya.


Kiai Turjangun dalam paparannya di Rumah Pintar, Dusun Bentur, Desa Purwosari Kecamatan Mijen menjelaskan, pupuk organik bisa dari limbah rumah tangga, seperti sisa makanan, sisa sayuran, air leri. 


"Siapkan drum atau ember untuk menampung semua limbah rumah tangga yang bisa membusuk, dan taruh semua limbah rumah tangga, seperti sisa makan mi buah di drum tersebut, sisa nasi buang di drum tersebut," ucapnya. 


Bisa juga lanjutnya, membuat pupuk cair dengan menggunakan pucuk-pucuk daun dengan memanfaatkan beragam mikroba yang ada dipucuk daun. “Setiap daun atau tanaman memiliki mikroba-mikroba yang berbeda-beda, sehingga terkumpul beragama mikroba. Jadi tidak perlu menggunakan mikroba yang dikembangkan perusahaan,” ujar Kiai Turjangun. 


Dikatakan, drum atau ember tersebut kemudian diberi molase agar menjadi makan bagi mikroba untuk mengolah bahan-bahan menjadi pupuk. Kapan pupuk bisa dipakai?


 “Cara paling gampang adalah dengan menaruhnya dalam botol minum plastik. Apabila masih menggelembung dan mengeluarkan gas, berarti proses fermentasi masih berlangsung. Apabila sudah tidak mengeluarkan gas, sudah bisa dipakai," pungkasnya.


Pengirim: Moh Yasir Alimi


Regional Terbaru