Regional

Anggota Lesbumi Pati Mast Oim Terbitkan Buku Kumpulan Naskah Drama

Senin, 30 Juni 2025 | 17:00 WIB

Anggota Lesbumi Pati Mast Oim Terbitkan Buku Kumpulan Naskah Drama

Acara bedah buku bersama Teras Literasi Pucakwangi, Sabtu (28/6/2025).

Pati, NU Online Jateng 

Seorang seniman teater muda yang juga aktif di Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pati, Miftahur Rohim atau lebih dikenal dengan Mast Oim, merilis buku kumpulan naskah drama. Buku tersebut memuat sepuluh naskah drama pendek yang ditulis dalam balutan nuansa religi, klenik lokal, serta isu-isu sosial pedesaan, khususnya yang dialami masyarakat tani di kawasan Pati selatan.

 

Buku ini tidak hanya menjadi medium ekspresi seni, tetapi juga menjadi refleksi kehidupan masyarakat bawah yang penuh tantangan. Tema-tema yang diangkat begitu membumi dan menyentuh persoalan yang kerap dialami petani, masyarakat tradisional, serta dinamika spiritualitas lokal.

 

“Dalam buku ini saya menyajikan sepuluh naskah drama pendek. Ada naskah berjudul Anjlog, yang paling sering dipentaskan oleh kelompok teater pelajar di Pati sejak 2019,” ungkap Mast Oim saat ditemui di sela acara bedah buku bersama Teras Literasi Pucakwangi, Sabtu (28/6/2025).

 

Mast Oim menuturkan, naskah Anjlog yang ia tulis pada akhir 2018 itu menceritakan kegelisahan petani menghadapi kenyataan pahit saat panen. Ketika petani berharap harga gabah tinggi, justru yang terjadi adalah harga anjlok. Situasi diperparah dengan mahalnya harga pupuk, alat produksi, hingga upah pekerja.

 

“Lebih parahnya lagi, tengkulak seenaknya menentukan harga beli gabah. Mereka cari untung sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan jerih payah petani. Ini realitas yang saya angkat,” jelas pria asal Desa Lumbungmas, Kecamatan Pucakwangi itu.

 

Selain Anjlog, Oim juga menyoroti naskah Coblong yang bersumber dari kisah turun-temurun masyarakat Pucakwangi. Naskah ini berkisah tentang sebuah guci keramat yang ditemukan leluhur, konon menyimpan minyak sakti yang bisa menyembuhkan patah tulang. Keyakinan masyarakat terhadap benda bertuah ini masih hidup hingga kini.

 

“Coblong adalah naskah yang memadukan mitos, sejarah lisan, dan kepercayaan masyarakat. Meski terkesan magis, cerita ini membawa pesan kebudayaan yang kuat,” ujarnya.

 

Oim berharap buku ini bisa memperkaya khazanah sastra Indonesia, terutama dalam genre drama dan teater. Ia juga menegaskan pentingnya ketersediaan naskah drama berdurasi pendek yang sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan.

 

“Banyak pelajar ingin mementaskan drama, tapi kesulitan mencari naskah yang pendek dan relevan. Saya menulis ini salah satunya untuk menjawab kebutuhan itu,” ucapnya.

 

Acara peluncuran dan bedah buku ini digelar di Pucakwangi dan diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari seniman, sastrawan, hingga pelajar madrasah. Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Lesbumi PCNU Pati Arif Sutoyo, Ketua Sarbumusi PCNU Pati Husaini, dan Ketua MWCNU Pucakwangi KH Ahmad Rozi.

 

Tak kurang dari 30 siswa madrasah di Kecamatan Pucakwangi turut menjadi peserta, menjadikan kegiatan ini juga sebagai bagian dari penguatan literasi sastra dan teater di kalangan generasi muda Nahdliyin.

 

Sebagai narasumber utama dalam bedah buku tersebut adalah Sosiawan Leak, penyair kawakan dan budayawan, yang juga menulis kata pengantar dalam buku karya Mast Oim.

 

Menurut Sosiawan Leak, sepuluh naskah dalam buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai moral dan kebijaksanaan lokal yang disampaikan dengan cara naratif yang kuat. Gaya penulisan Mast Oim dinilai lincah dan memberikan ruang improvisasi dalam pementasan.

 

“Cerita-cerita dalam buku ini memang bersandar pada kehidupan sehari-hari, tetapi narasinya fleksibel, memberi ruang tafsir dan interpretasi yang adaptif,” ungkap Leak.

 

Ia menambahkan, dari sisi durasi, naskah-naskah tersebut tergolong pendek dan efisien untuk dipentaskan tanpa perlu alur panjang yang membosankan.

 

“Ini sesuai dengan zaman sekarang. Penonton masa kini menyukai pertunjukan yang padat, cepat, tapi tetap menyentuh. Naskah-naskah ini menjawab kebutuhan itu,” pungkasnya.