Soroti Dinamika Politik Terkini, Mahasiswa MIP Unwahas Gelar Kuliah Umum dan Bedah Buku “Pasar Gelap Demokrasi”
Selasa, 22 April 2025 | 18:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Program Magister Ilmu Politik (MIP) FISIP Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menyelenggarakan Kuliah Umum dan Bedah Buku Pasar Gelap Demokrasi karya Rofiq Mahfudz, Sabtu (19/4/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung D Pascasarjana Unwahas Kampus Sampangan Semarang ini menghadirkan penulis buku secara langsung sebagai narasumber utama, serta Dr Ahmad Maulani, akademisi MIP, sebagai pembanding.
Buku Pasar Gelap Demokrasi, yang merupakan hasil riset disertasi Rofiq Mahfudz, mengkritisi fenomena oligarki, praktik transaksional dalam pemilu, serta distorsi nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
Penulis yang juga merupakan dosen UIN Walisongo Semarang tersebut menyoroti bagaimana demokrasi tidak lagi menjadi ruang partisipasi publik yang murni, melainkan telah disusupi kepentingan-kepentingan pasar gelap kekuasaan.
Sementara itu, Ahmad Maulani selaku pembanding mengamini fenomena pasar gelap demokrasi sebagaimana yang diulas dalam buku tersebut.
"Kita tak menampik pasar gelap demokrasi ini. Semua tahu, faktanya memang seperti itu, yang terjadi," ujar Ahmad Maulani.
Meski demikian, mantan staf khusus DPR RI ini mendorong mahasiswa untuk tetap optimis terhadap terwujudnya demokrasi yang substansial.
"Kuncinya adalah kita semua, harus tetap hadir mendorong adanya pendidikan politik bagi masyarakat, bagi generasi muda," imbuhnya.
Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa, khususnya mahasiswa Magister dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kaprodi Ilmu Politik M Nuh, pengamat pilkada Joko J Prihatmoko, dan akademisi Ilmu Politik Zudi Setiyawan.
Diskusi yang dimoderatori oleh Ketua Forum Mahasiswa Magister Ilmu Politik (FORMAPOL) Didik T Atmaja berlangsung dinamis. Banyak pertanyaan kritis disampaikan peserta yang tidak hanya membahas isi buku, tetapi juga keterkaitannya dengan situasi sosial-politik kontemporer.
Dekan FISIP Unwahas, Ali Martin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya akademik untuk mendorong diskursus politik yang reflektif dan kritis.
"Melalui bedah buku ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami lebih dalam realitas demokrasi yang terjadi di balik layar institusi formal," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa isu pasar gelap demokrasi ini akan dilanjutkan dalam forum diskusi perkuliahan magister pasca-libur Idulfitri 2025.
Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini ditutup dengan penandatanganan buku oleh penulis, penyerahan sertifikat, dan ucapan terima kasih kepada para peserta.
Reorganisasi FORMAPOL
Selain menjadi forum intelektual, kegiatan ini juga menjadi ajang temu lintas angkatan mahasiswa Magister dan RPL. Pada kesempatan tersebut juga dilangsungkan reorganisasi Forum Mahasiswa Magister Ilmu Politik (FORMAPOL) setelah masa kepemimpinan Didik T Atmaja berakhir.
Sebagai informasi, FORMAPOL merupakan organisasi mahasiswa tingkat magister yang digagas sebagai ruang silaturahmi, diskusi, serta jejaring lintas angkatan.
Sejak awal pembentukannya pada 2024, organisasi ini menunjuk Isdiyanto, jurnalis senior Kedaulatan Rakyat, sebagai penasehat. Pengurus harian pertama terdiri atas Didik T Atmaja (Ketua), M Ridwan Muttaqien (Sekretaris), dan M Hayu Muslihat (Bendahara).
Terpopuler
1
PCINU Amerika-Kanada Safari Silaturahmi ke Rais Syuriyah PWNU Jawa - Bali
2
Mengenang 7 Hari Wafatnya Gus Alamudin Dimyati Rois, Keluarga Ungkap Penerusnya Untuk Keberlanjutan Pesantren Al Fadllu
3
Kekompakan Warga Nahdliyyin Saat Haji di Madinah
4
Gus Yasin Tekankan Pentingnya Pencegahan Kekerasan terhadap Anak
5
PC MDS Rijalul Ansor Kabupaten Kendal Masa Khidmah 2024-2028 Resmi Dikukuhkan, Berikut Susunan Pengurusnya
6
Ketua PW IPNU Jateng: Ikut IPNU-IPPNU Jadi Solusi Konkret Atasi Kenakalan Remaja
Terkini
Lihat Semua