AISNU Gelar Ngaji Perempuan, Merdekakan Kesadaran Santri Putri di Pesantren
Rabu, 28 Agustus 2024 | 09:00 WIB
Abdul Khalim Mahfur
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Arus Informasi Santri Nusantara (AISNU) menggelar Ngaji Perempuan yang pertama bertemakan ‘Memerdekakan Kesadaran Perempuan’ di Studio Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa tengah, Selasa (27/8/2024).
Kepada NU Online Jateng, Kepala Pemberdayaan Perempuan AISNU Jawa Tengah, Arina Millataka menyampaikan bahwa kegiatan Ngaji Perempuan merupakan salah satu program kerja AISNU Jawa Tengah. Ia menjelaskan, kegiatan ini berfokus untuk menyampaikan apa saja yang harus dilakukan perempuan dan apa saja yang menjadi hak-hak perempuan.
“Kebetulan karena ini masih bulan Agustus, jadi kami masih ke tema-tema yang basic dulu, dan contohnya kayak tadi memerdekakan kesadaran kerempuan,” katanya.
Ke depannya, lanjut Mila, pihaknya berharap bisa mengangkat tema yang lebih luas seputar perempuan. Sepertifi fiqih perempuan dan lain-lain yang harus diketahui oleh perempuan yang belum banyak dipahami.
“Jadi kami juga berharap selain ngaji, ini juga dapat menumbuhkan semangat perempuan untuk semakin berdaya, semakin aware dengan dirinya sendiri di tengah isu-isu perempuan yang ada,” lanjutnya.
Lebih dari itu, Mila juga menjelaskan melalui kegiatan Ngaji Perempuan yang pertama digelar ini pihaknya berharap agar para perempuan dapat semakin mengetahui cara memerdekakan dan mengenal diri sendiri.
“Harapannya, kesadaran perempuan juga semakin merdeka, semakin berani, semakin langgeng, semakin stabil. Bagaimana perempuan semakin aware dengan diri sendiri, bahwa mereka berharga, mereka layak diperlakukan dengan baik dan juga perlu untuk mempunyai kesadaran yang stabil supaya tidak mudah atau tidak rentan dengan isu-isu yang ada,” ujarnya.
Ngaji Perempuan yang pertama ini digelar secara terbatas, dengan diikuti oleh lebih dari 40 peserta dari kalangan santri putri. Menurutnya, peserta sangat antusias dan aktif dalam kegiatan sesi tanya jawab.
“Pertanyaannya beragam mulai dari bullying, ruang aman bagi perempuan, kemudian self love, terus pilihan perempuan atau hak perempuan untuk menikah atau tidak, sampai ke relasi dengan orang tua,” kata dia.
Ke depannya, lanjut Mila, AISNU akan mengundang narasumber yang aktif menyuarakan isu di kalangan perempuan, seperti Ning Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz dan aktivis perempuan Kalis Mardiasih.
“Atau syukur-syukur bisa mengangkat tokoh-tokoh perempuan yang ada di lokasi yang akan menjadi tempat kita berkegiatan nanti,” tambahnya.
Mila juga menjelaskan bahwa kegiatan Ngaji Perempuan ke depannya akan digelar di beberapa wilayah lainnya di Jawa Tengah selama 2-3 bulan sekali. Karena berada dalam lingkungan AISNU, ia menjelaskan bahwa fokus utama yang menjadi sasaran peserta dari kalangan santri putri. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya akan membuka peserta dari kalangan masyarakat umum.
“Bisa banget peserta dari kalangan umum, tapi karena memang kami AISNU, jadi kami utamakan yang santri. Dan umum juga boleh banget ikut, tapi kebetulan untuk sesi pertama ini kami tidak membuka kegiatan secara umum. Karena kami ingin fokus ke santri,” tutupnya.
Terpopuler
1
KH Hasan Su’aidi dan H Moch Machrus Abdullah Pimpin PCNU Kota Pekalongan 2025–2030
2
Usai Pemutihan Pajak, Polisi Kini Gencarkan Razia Kendaraan
3
Tangis Haru Orangtua Lepas Anaknya di Pesantren, Gus Yusuf Chudlori: Saat Rindu, Bacakan Surat Al-Qur'an Ini untuk Anak
4
Bhakti Sosial dan Santunan Yatama, Muslimat NU Bulu Tebar Kepedulian di Bulan Muharram
5
Peneliti Sejarah Kerajaan Demak, AKA Hasan Ajak Warga Teladani Mbah Buyut Poncowati Ulama dan Panglima Kerajaan Demak
6
Workshop Kurikulum Terakhir Badko LPQ Tegal Dukung Implementasi Pendidikan Al-Qur’an Terpadu
Terkini
Lihat Semua