Regional

Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso

Selasa, 20 Mei 2025 | 09:00 WIB

Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso

engajian Ahad Kliwon yang kali ini bertepatan dengan pelantikan pengurus baru Ranting dan Anak Ranting NU, Ahad (18/5/2025). Bertempat di panggung Pendapa Sendang Taruwongso, kawasan Gunung Taruwongso, Desa Watubonang, Kabupaten Sukoharjo.

Sukoharjo, NU Online Jateng

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Tawangsari kembali menggelar kegiatan rutin Pengajian Ahad Kliwon yang kali ini bertepatan dengan pelantikan pengurus baru Ranting dan Anak Ranting NU, Ahad (18/5/2025). Bertempat di panggung Pendapa Sendang Taruwongso, kawasan Gunung Taruwongso, Desa Watubonang, Kabupaten Sukoharjo.


Pengajian Ahad Kliwon merupakan agenda rutin MWC NU Tawangsari yang dilaksanakan setiap pagi Ahad Kliwon pukul 07.00 WIB dengan tuan rumah bergilir di masing-masing ranting. Pada kesempatan kali ini, Ranting NU Watubonang "ketiban sampur" sebagai tuan rumah, sekaligus menjadi tempat pelantikan 11 Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Tawangsari dan 7 Pengurus Anak Ranting (PARNU) se-Desa Watubonang masa khidmat 2025–2030. Dari 12 desa di Kecamatan Tawangsari, hanya Desa Grajekan yang belum membentuk kepengurusan.


Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWC NU Tawangsari, KH Miftah Rozaq, menyampaikan laporan hasil lelang keramik untuk pembangunan MTs Ma’arif Sutowijoyo Tawangsari yang telah melampaui target. 


"Capaian tersebut dapat menjadi penyemangat bagi para pengurus NU agar terus meningkatkan kekompakan dan semangat gotong royong dalam berkhidmat," ujarnya.


Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Sukoharjo, KH Khomsun Nur Arif, S.Ag., mendorong para pengurus yang baru dilantik untuk segera bergerak aktif dan memperkuat peran ke-NU-an di wilayah masing-masing.


“Segera kumpul-kumpul, lestarikan majelis ilmu para ustadz, tunjukkan identitas NU, dan dukung MTs Ma’arif Sutowijoyo Majasto Tawangsari yang sudah berizin operasional dengan menyekolahkan putra-putrinya,” pesannya.


Ia menambahkan bahwa MTs Ma’arif Sutowijoyo memiliki tenaga pendidik yang mumpuni serta dipimpin oleh Kepala Madrasah Ustadz Muh. Luthfi, yang merupakan alumni pesantren. Lembaga ini diharapkan mampu membekali ilmu dan membentuk karakter santri sesuai ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.


“Jangan merasa terbebani menjadi pengurus NU, justru bersyukurlah karena diberi kesempatan memperluas ladang dakwah,” imbuhnya.


Usai membaiat para pengurus, Rais Syuriyah PCNU Sukoharjo, KH Abdullah Faisol, menyampaikan harapan agar para pengurus NU benar-benar menjadi santri Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari.


“Selalu berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, menjaga amaliyah Aswaja An-Nahdliyah, serta berkomitmen bahwa NKRI adalah harga mati,” tandasnya.


Ia juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap “rukun ke-NU-an” sebagaimana rukun Islam, yakni syahadat (berbaiat), shalat (kompak dalam satu barisan), zakat (berinfak dan urunan), puasa (tirakat dan istighotsah), serta haji (menjadikan NU sebagai rujukan umat).


Kegiatan pelantikan yang digelar di kawasan alami Taruwongso ini mendapat apresiasi luas dari warga dan tokoh NU karena memadukan spiritualitas, pelestarian alam, dan nilai sejarah perjuangan. Sebagai penutup, Rais Syuriyah PCNU bersama pengurus dan jamaah melakukan ziarah ke makam Ki Banjaransari, tokoh setempat yang memiliki kontribusi dalam penyebaran Islam di wilayah Watubonang.


Penulis: Mudhakir