• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

4 Karakter Kunci Sukses Perempuan NU Berkiprah di Ranah Publik

4 Karakter Kunci Sukses Perempuan NU Berkiprah di Ranah Publik
Forum Diskusi Aktual (FDA) yang digelar di Hotel Dafam Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Naeli)
Forum Diskusi Aktual (FDA) yang digelar di Hotel Dafam Cilacap (Foto: NU Online Jateng/Naeli)

Cilacap, NU Online Jateng
Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Ina Hadian Nala mengatakan, Ada empat karakter Aswaja yang harus dipatuhi perempuan NU agar sukses berperan aktif di ranah publik.

 

"Empat karakter tersebut adalah karakter Tawassuth, Tawazun, I'tidal, dan Tasamuh dalam Aswaja," ujarnya.

 

Hal tersebut disampaikan dalam Forum Diskusi Aktual (FDA) mengangkat tema  'Peran Perempuan NU Dalam Membangun Karakter Masyarakat Yang Berbasis Budaya Lokal' yang digelar di Hotel Dafam Cilacap, Sabtu (26/12).

 

Dijelaskan, pertama tentang Tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, artinya tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Kedua tawazun atau seimbang dalam segala hal, terrmasuk dalam penggunaan dalil 'aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits).

 

"Ketiga adalah ta'adl atau adil, yang artinya adalah lurus. Dan yang keempat adalah sikap tasamuh atau toleransi. Yakni menghargai perbedaan dan menghormati apa yang menjadi prinsip orang lain," tegasnya. 

 

Menurutnya, perempuan NU dengan latar belakang kesehariannya seperti pengasuh pesantren, pembina majelis ta’lim, dan pengurus organisasi itu sangat berpotensi dalam berperan aktif di masyarakat. 

 

"Termasuk menentukan kebijakan publik yang berkaitan dengan perempuan. Jadi mereka merupakan SDM yang sangat potensial,” tuturnya.

 

Dalam diskusi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Cilacap bekerjasama dengan Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Jawa Tengah diikuti sekitar lebih 60 anngota Fatayat hadir menjadi peserta.    

 

Wakil Katib PCNU Cilacap KH Muslihun Ashari menyatakan, perempuan NU pada dasarnya sangat luar biasa. Berbicara tentang karakter budaya dan juga SDM, perempuan NU yang dalam hal ini adalah Muslimat dan Fatayat, mereka sudah tidak diragukan lagi, akan tetapi untuk masalah pergerakan kita kalah. 

 

"Karena karakter orang NU yang sangat tawadu dan  kebanyakan ngalah. Sehingga peran di publik seringkali di ambil oleh pihak-pihak di luar NU,” kata KH Muslihun.

 

Dirinya berharap agar di masa mendatang orang NU untuk lebih aktif lagi, tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya (media sosial). "Perempuan NU Jangan Hanya Menjadi objek pembangunan tetapi menjadi pelaku pembangunan," ucapnya.

 

Aktivis perempuan NU yang juga demisioner Ketua PC Fatayat NU Cilacap periode 2014-2019 Siti Sururiah mengatakan bahwa  perempuan NU sangat potensial berperan dalam penentuan kebijakan publik.

 

“Dengan perempuan NU turut berkiprah di ranah publik, maka mereka akan sangat berpotensi untuk berperan aktif dalam pengambilan kebijakan hukum terkhusus yang berkaitan dengan perempuan, karena yang paling memahami keadaan dan kebutuhan perempuan adalah kaum perempuan itu sendiri," ungkapnya. 

 

Untuk itu sambungnya, perempuan jangan hanya menjadi objek pembangunan, akan tetapi harus menjadi pelaku dari pembangunan itu sendiri, Caranya adalah dengan menjadi perempuan yang wirausaha, menjadi pemimpin, dan mejadi tenaga profesional.

 

Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru