Buka Diklat Kamad Ma'arif Jateng, Prof Ali Ramdhani Analogi Pemimpin sebagai Jantung
Rabu, 12 Maret 2025 | 08:00 WIB
Semarang, NU Online JatengÂ
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof H Muhammad Ali Ramdhani, menganalogikan pemimpin sebagai organ jantung dalam tubuh. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah (Kamad) Tahap 1 Tahun 2025 di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, Banyumanik, Senin (10/3/2025).
Menurutnya, jantung berfungsi memompa darah ke seluruh organ tubuh agar tetap berfungsi dengan baik.
"Jantung memompa darah agar ujung kaki kebagian oksigen, agar masing-masing organ berfungsi," ujar Kang Dani, sapaan akrab Muhammad Ali Ramdhani.
Sebagai organ yang memiliki fungsi vital, jantung mendapatkan perlindungan dari tubuh. Hal ini, menurutnya, juga berlaku bagi seorang pemimpin yang mendapatkan kemuliaan karena fungsinya sebagai pelayan umat.
"Pemimpin adalah pelayan umatnya. Posisinya di tengah dan dilindungi tulang, karena pada dasarnya dia khodimul umat, mulia karena ibu bapak melayani umat," tandasnya.
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU PBNU tersebut menambahkan bahwa seorang Kamad yang baik harus cepat dan responsif dalam menjalankan tugasnya.
"Kepala madrasah menjadi lokomotif pergerakan yang cepat, dalam istilah bahasa Inggrisnya fast," lanjutnya.
Selain itu, menurut Kang Dani, Kamad juga harus memiliki prinsip FAST, yang merupakan akronim dari fathanah, amanah, shiddiq, dan tabligh.
"Fathanah adalah kecerdasan yang baik, kecerdasan emosional, berpikir tak hanya dengan otak tapi dengan hati," jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa amanah berarti menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, shiddiq berarti jujur, dan tabligh adalah menyampaikan sesuatu yang baik, meskipun terkadang dalam situasi yang kurang nyaman.
"Kata kuncinya Kamad adalah bagaimana ia melayani dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin, menekankan pentingnya perhatian terhadap kurikulum keaswajaan. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya pengetahuan generasi muda tentang NU.
"Hampir 60 persen warga Indonesia mengaku NU, namun hanya 8 persen anak-anak di bawah 20 tahun yang mengenal NU," tegasnya.
Gus Rozin menuturkan bahwa kondisi ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat pemahaman anak-anak terkait tokoh-tokoh NU.
"Saat kuis di kantor PWNU Jateng, saya bertanya 'Siapa Mbah Hasyim?' mereka tidak bisa menjawab. 'Siapa Rais Aam?' juga tidak bisa menjawab," tambahnya.
Diklat untuk Cetak Pemimpin Madrasah yang Berkualitas
Ketua LP Ma’arif PWNU Jawa Tengah, Fakhrudin Karmani, menjelaskan bahwa Diklat Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah yang bekerja sama dengan BDK Semarang ini bertujuan mencetak pemimpin madrasah yang berintegritas, berkompeten, dan berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan.
"Dengan kepemimpinan yang baik, diharapkan semua madrasah dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan potensi siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas," ujarnya.
Diklat yang berlangsung selama lima hari, mulai Senin-Jumat (10-14 Maret 2025) ini diikuti 236 kepala madrasah, terdiri dari 30 kepala MA, 126 kepala MI, dan 80 kepala MTs. Dari jumlah tersebut, 62 peserta berstatus PNS dan 178 non-PNS.
Mengingat tingginya animo Kamad yang ingin mengikuti diklat, LP Ma’arif NU PWNU Jateng berencana membuka tahap berikutnya. "Insya Allah akan kita buka tahap kedua," katanya.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Kanwil Kemenag Jateng, H Saiful Mujab, Kepala BDK Semarang, H Muchammad Toha, serta Kepala Balai Litbang Agama Semarang, H Moch Muhaemin.
Terpopuler
1
Novian Adijaya Terpilih Aklamasi sebagai Ketua PR GP Ansor Jatilaba Tegal
2
Lewat KOIN NU, PRNU Desa Cerih Jatinegara Tegal Bantu Syariah Santri Madin dan TPQ
3
PR Sukun Kudus Santuni 700 Yatim di Pati, Sinergi Kebaikan di Bulan Ramadhan
4
Masjid di Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam, Dukung Pemudik dan Program Khataman Al-Qur’an Nasional
5
Tarhim Ansor di Tegal: Menebar Dakwah, Meneguhkan Bakti kepada Orang Tua
6
PMII Komisariat Gusdur Demak Resmi Dilantik, Siap Bergerak Lebih Progresif
Terkini
Lihat Semua