Sang Pencerah Itu Telah Meninggalkan Kita
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Telah pulang ke rahmatullah Kiai kampung yang berhasil menanamkan paham Ahlussunnah waljamaah dengan gigih. Beliau adalah KH Abdullah Saad berhasil memberikan kemanfaatan bagi ummat dan warga Nahdlatul Ulama.
Maka tidak lain adalah Kiai Saad figur penceramah yang dikagumi banyak orang, Kiai Abdullah Saad termasuk mengutamakan jamiyah dibandingkan dengan urusan pribadi.
Kiai Saad orang yang sangat teduh, rendah hati, sangat setia menemani ummat dan figur senang bershalawat bersama para Habaib.
Maka tidaklah heran Kiai Dullah (nama panggilannya) dikagumi banyak orang, bukan hanya alim yang tinggi ilmunya, bukan hanya dakwah yang dinikmati jamaah, akan tetapi figur yang mencerahkan banyak ummat.
Selamat jalan Kiai Dullah kiprahmu di jamiyah ahlit thariqah Naqsabandiyah sangat fonomenal. Banyak dikagumi masyarakat karena sikap rendah hati, banyak melakukan tausiyah, tarbiyah, dan Ta'lim yang bermanfaat bagi ummat.
Keluarga Besar GP Ansor Jawa Tengah turut berduka atas wafatnya KH Abdullah Saad, Pengasuh Pesantren Al-Insyof Karanganyar Jawa Tengah Gus Dullah. Kiai muda, cerdas, dan santun.
Kedalaman ilmu, dakwah yang lugas, dan mudah dicerna menjadikan beliau sebagai magnet bagi masyarakat khususnya di wilayah Soloraya. Dalam beberapa kali kesempatan berbincang tergambar jelas kepatuhan terhadap guru.
Iya, beliau murid kinasih Habib Luthfi bin Yahya yang 'ditugasi' dakwah di Soloraya. Karena itulah, meski usianya masih cukup muda, beliau kami jadikan pembina bagi GP Ansor Jawa Tengah.
Sekarang beliau dipanggil ke haribaan Ilahi. Sugeng tindak gus. "Jenengan estu-estu tiyang saé," ungkap Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly.
Fikrul Umam MS, aktivis LTNNU Pati, Jawa Tengah
