Semarang, NU Online Jateng
Kabar berpulangnya Habib Ja’far bin Muhammad Al-Kaff pada Jumat (1/1) sore, menjadi perhatian banyak orang. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya netizen yang membahas sosok asli Kudus, Jawa Tengah, itu di berbagai media sosial, bahkan di Twitter sempat menjadi pembahasan paling ramai, setelah kabar wafatnya dikonfirmasi oleh pihak keluarga.
Menyikapi hal tersebut, pihak keluarga akhirnya memberikan imbauan terkait proses shalat jenazah dan pemakaman Habib Ja’far, mengingat masih dalam situaasi pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan oleh keluarga yang dalam hal ini diwakili oleh Habib Umar Al-Muthohar, Semarang.
“Sangat diharapkan kepada para jamaah, mengingat masa Covid-19, pandemi Corona yang masih seperti ini. Hasil konsultasi kami dengan pihak-pihak yang berwenang, Kapolres, Dandim, dan pihak-pihak lain yang berurusan dengan hal itu,” jelas Habib Umar.
“Untuk itu, kami dari keluarga mengimbau kepada para jamaah untuk bisa melaksanakan shalat ghaib dan tahlilan di daerah masing-masing, mengingat jumlah pelayat sangat dibatasi,” tambahnya.
Baca juga:
- Innalillahi, Habib Ja'far Bin Muhammad Al-Kaff Kudus Wafat
- Ketika Habib Umar Diperintah Habib Ja’far Mensyahadatkan Orang Meninggal
Seperti yang diketahui, Habib Ja’far Al-Kaff wafat saat sedang berada di Samarinda pada Jumat sore. Menurut Habib Umar, rencananya jenazah akan diterbangkan dari Samarinda, Kalimantan Timur menuju ke Semarang, pada hari ini, Sabtu (2/1). Setelahnya jenazah akan langsung diantar ke Kudus, untuk dimakamkan di sana.
“Almarhum Al-Habib Ja’far bin Muhammad Al-Kaff wafat di Samarinda sore tadi, dan alhamdulillah tadi sudah dimandikan oleh para ulama dan tokoh-tokoh masyarakat setempat,” kata Habib Umar.
“Insyallah, akan dishalatkan di bandara dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Maka kami sangat mengimbau kepada para jamaah dan Muhibbin. Insyaallah jenazah akan diterbangkan ke Semarang lalu ke Kudus,” lanjutnya.
Imbauan dari keluarga ini bertujuan untuk menjaga serta mengantisipasi pelanggaran protokol Covid-19, yakni berkerumun atau pengumpulan massa.
“Kami mohon pengertiannya kepada para jamaah, tanpa mengurangi rasa hormat dan Insyaallah semuanya akan mendapatkan berkah dari beliau untuk tidak menjaga atau tidak berkerumun, baik itu saat jenazah datang atau saat nanti diantarkan ke pemakaman itu jumlahnya akan sangat-sangat dibatasi. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan kebaikan dan selamat dari hal-hal yang tidak baik,” ungkap Habib Umar.
Selain mengimbau para jamaah untuk tidak hadir langsung pada saat pemakaman berlangsung, pihak keluarga juga memberikan larangan kepada jamaah untuk tidak memosting ataupun mendokumentasikan proses perjalanan jenazah Habib Ja’far Al-Kaff.
“Terkait dengan kabar duka Habib Ja’far bin Muhammad Al-Kaff, kami keluarga Abidiniyyah menyampaikan amanah dari keluarga agar masyarakat tidak mendokumentasikan dan menyebarluaskan proses perjalanan jenazah beliau, baik dalam foto ataupun video,” tulis akun Majlis Madinatul 'Ilmi Demaan, Kudus, majelis asuhan adik Habib Ja'far Al-Kaff.
Penulis: Ahmad Hanan
Editor: Ajie Najmuddin
