• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Obituari

Innalillahi, Rais MWCNU Cepogo Boyolali KH Muhammad Sholikhin Wafat

Innalillahi, Rais MWCNU Cepogo Boyolali KH Muhammad Sholikhin Wafat
Syuriah MWCNU Cepogo KH Muhamamad Sholikhin (Dok. istimewa)
Syuriah MWCNU Cepogo KH Muhamamad Sholikhin (Dok. istimewa)

Boyolali, NU Online Jateng

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kabar duka datang dari Boyolali Jawa Tengah. Wakil Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali dan Rais Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cepogo, KH Muhammad Sholikhin wafat, Rabu (19/5) pukul 04.15 WIB atau bertepatan dengan tanggal 7 Syawal 1442 H di RSU Pandanarang Boyolali.


Ketua PCNU Boyolali H Masruri menyampaikan bela sungkawa yang mendalam. “NU kehilangan salah satu kiai muda terbaik di Boyolali. Meski masih muda, Kiai Solikhin sudah menjadi mercusuar dan rujukan warga NU," ungkap Masruri.


Ditambahkan Masruri mengenai sosok Kiai Sholikhin, yang menjadi sosok inspiratif bagi banyak pihak. "Pribadi yang ramah terhadap siapa saja. Meski tinggal di lereng gunung, prestasi beliau diakui banyak pihak," kata dia.


Terkait kenyataan Kiai Sholikhin yang terpapar Covid 19, Masruri yang merupakan Ketua Satgas Covid-19 Boyolali, berpesan untuk semakin disiplin mematuhi prosedur Covid 19 dalam segenap kegiatan yang ada. "Kita perlu menjaga para kiai kita,” kata dia.


Semasa hidupnya, Kiai Sholikhin dikenal sebagai kiai yang bergelut di berbagai kegiatan dakwah dan sosial. Selain aktif di NU, ia tercatat sebagai pendiri Lembaga Al-Hikmah yang mengelola masjid, TK, MI, Madrasah Diniyyah, Baitut Ta’lim Fiqih – Tafsir Al-Quran, dan Majelis Mujahadah di lereng Merapi; Pedut, Wonodoyo, Cepogo, Boyolali.  Almarhum juga aktif di Yayasan Bani Adam Boyolali dan Pengurus Yayasan Riyadlul Jannah Semarang. 


Ia juga dikenal sebagai penulis yang produktif dan telah menghasilkan tidak kurang dari 30 buku dari persoalan fiqih, ushul fiqih, sampai dengan kajian tasawuf yang memang menjadi kepeduliannya. 


Kiai Sholikhin sering diminta pula memberikan pengajian dan ceramah di banyak tempat dengan segmentasi peserta yang beragam; jamaah warga pedesaan, para guru/pendidik, akademisi, dan komunitas beragam lainnya. Mengikuti perkembangan dunia maya, Kiai Solikhin aktif memosting kajian-kajiannya di kanal Youtube: Mbah Likhin. Tentu hal ini karena semangat beliau ingin dapat berbagi seoptimal mungkin untuk umat.


Almarhum yang meninggal di usia 49 tahun ini sangat mengejutkan banyak pihak. Murid-murid ngaji beliau berasal dari berbagai kalangan dan profesi. Mereka merasa kehilangan. Detik-detik pemakaman diwarnai dengan tangis haru dan sedih dibarengi lantunan kalimah tahlil dari para jamaah.


Salah satu muridnya yang kini menjadi Ketua Ranting NU Wonodoyo, Taslim menyatakan Almarhum adalah sosok yang istiqamah dalam mengajar. "Sosok yang teduh dalam menyampaikan materi-materi pengajian. Melalui beliau, ilmu-ilmu agama dapat mudah dipahami dan diterima. Semoga beliau husnul khatimah,” kata Taslim.


Jenazah Kiai Sholikhin dimakamkan di TPU Wonopedhut, Wonodoyo, Cepogo, Boyolali pukul 10.00 WIB. Lahul fatihah.


Penulis: Muslich, Ajie Najmuddin

Editor: M Ngisom Al Barony


Obituari Terbaru