• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 15 Mei 2024

Obituari

Innalillahi, Budayawan Prie GS Semarang Meninggal Dunia 

Innalillahi, Budayawan Prie GS Semarang Meninggal Dunia 
Almarhum Prie GS (kiri) saat bersama Gus Mus (Foto: Istimewa)
Almarhum Prie GS (kiri) saat bersama Gus Mus (Foto: Istimewa)

Semarang, NU Online Jateng
Budayawan Supriyanto GS atau yang terkenal dengan nama Prie Gs meninggal dunia pada Jumat (12/2) sekitar pukul 06.30 WIB. Kabar wafatnya Budayawan kelahiran Kendal, Jawa Tengah ini dengan cepat menyebar dan ucapan bela sungkawapun mengalir. Di antaranya dari KH Musthafa Bisri (Gus Mus). 

 

“Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji'űn. Saudaraku tercinta yang baik dan selalu ingin membahagiakan orang lain, Prie GS, hari ini dipanggil kehadiratNya. Kita betul-betul terkejut dan merasa sangat kehilangan. Semoga Allah merahmati dan membahagiakannya. Allahummaghfir lahu warhamhu wa'ãfihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzűlahu waj'alil jannata matswãh...Al-Fãtihah. Semoga keluarga diberi kekuatan lahir-batin. 'AzhzhamaLlãhu ajrahum wa ahsana  azã-ahum,” tulis Gus Mus melalui akun Facebooknya. 

 

Beberapa tokoh dan budayawan lainnya juga menyampaikan duka citanya atas wafatnya budayawan yang juga seorang kartunis, penyair, penulis, dan public speaker ini.  "Sugeng tindak, Mas @Prie_GS... pinanggihan malih mangke .. #utangRasa," tulis Sudjiwo Tedjo di akun Twitternya. 

 

Dikutip dari Wikipedia, Prie GS lahir pada 3 Februari 1964 di lingkungan yang kental dengan dunia seni. Pada 1970-an ia sudah masuk dalam dunia kreativitas menggambar itu.   Seperti kawan-kawan lainnya, dia pun mengirimkan karya-karya kartun ke berbagai media massa. Ia kemudian mendalami dunia seni di jurusan seni musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang.  

 

Di sinilah kemampuannya semakin terasah dan mengawali kariernya sebagai wartawan yang banyak memegang rubrik-rubrik bermuatan kesenian, sembari secara rutin menggambar. Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas. Bertambahnya jam terbang di dunia kesenian dan jurnalistik, membawa Prie terjun ke ranah lain yaitu sebagai public speaker. 

 

Di wilayah ini, Prie sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya. Kemampuannya mengolah rasa adalah modal yang menjadikannya terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya. 

 

Pada Selasa (9/2/2021), Prie GS masih sempat mengisi sebuah acara bertema "Wolak Walike Zaman" secara daring yang diselenggarakan oleh Santri Ndelik. Di hari yang sama, Prie GS juga mengunggah video di kanal YouTube-nya berjudul 'Zaman Edan' yang berisi penjelasan mengenai sejumlah bait Serat Kalatidha karya Rangga Warsita.

 

Prie GS belakangan memang aktif mengunggah video di kanal YouTube. Bersama Candra Malik, Prie GS menghiasi acara Humor Sufi di kanal COKLAT TV. Lantas, seperti apakah sosok Prie GS? 

 

Melansir situs Unnes, budayawan kelahiran Kendal, 3 Februari 1964 ini mengawali kariernya menjadi wartawan di Harian Umum Suara Merdeka, Semarang, Jawa Tengah. Prie juga dikenal sebagai kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar.

 

Melansir situs resmi RRI, selepas SMA, Prie GS menekuni dunia kartunis, dan sempat belajar khusus kepada kartunis kawakan dari Harian Umum Kompas, G.M. Sudarta.

 

Setelah lulus dari bangku SMA, Prie GS melanjutkan pendidikan di jurusan seni musik, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang. Di tempat ini, kemampuannya semakin terasah. Saat menjadi wartawan, Prie lebih banyak memegang rubrik bermuatan kesenian, dengan rutin setiap minggunya menggambar kartun di surat  Dituliskan situs Taman Budaya Jateng, Prie pernah menjadi pemimpin majalan wanita Cempaka.

 

Walau sempat menjadi mahasiswa jurusan seni musik, Prie GS memilih menjadi seorang kartunis hingga sekarang. Prie GS juga pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation. Banyak ilmu yang didapat di sana, terutama saat mempunyai kesempatan berdiskusi dalam satu meja dengan para komikus dan animator tersohor di negeri itu. 

 

Prie juga pernah menjajal kemampuannya sebagai aktor dengan bergabung di Teater Dhome Semarang saat menggarap repertoar Umang-umang atawa Orkes Madun karya Arifin C.
Noer.

 

Di Teater Aktor Studio, Prie bersama Joshua Igho menjadi ilustrator musik untuk repertoar Jembatan Mberok. Menjalani hidup sebagai wartawan, penulis kolom, dan kartunis semakin menambah wawasan Pri GS luas, dan ini yang membawanya terjun sebagai public speaker.

 

Prie sering diundang sebagai pembicara, motivator, dan pengasuh acara-acara bertema budaya. Kemampuannya mengolah rasa menjadi modal yang terus diminati oleh banyak lembaga untuk meminta siraman-siraman bernas darinya, antara lain Markas Besar TNI Angkatan Laut Cilangkap, memberikan refleksi sosial di hadapan para jenderal dan perwira Angkatan Laut, dan lain-lain.

 

Kontributor: Imam Hamidi Antassalam
Editor: M Ngisom Al-Barony


Obituari Terbaru