• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Wagub Jateng: Hari Pahlawan Momen Pemantik Semangat Urai Persoalan Bangsa

Wagub Jateng: Hari Pahlawan Momen Pemantik Semangat Urai Persoalan Bangsa
Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2020 di Komplek Kantor Gubernuran Jateng (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2020 di Komplek Kantor Gubernuran Jateng (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online Jateng

Pahlawan memiliki jasa yang tak terhingga bagi generasi setelahnya. 10 November sebagai momen Hari Pahlawan merupakan pemantik semangat untuk mengurai segala persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. 

 

Perhatian inilah yang dikatakan Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen kepada NU Online Jateng usai upacara peringatan Hari Pahlawan di halaman Gubernuran, Kota Semarang, Jawa Tengah.

 

“Hari Pahlawan ini meneguhkan bahwa pahlawan itu sepanjang masa, bukan hanya pahlawan yang memerdekakan bangsa dari penjajah, tapi siapapun bisa menjadi pahlawan untuk bangsa dan negara kita tercinta saat ini,” kata Taj Yasin, Selasa (10/11).

 

Gus Yasin, sapaan akrabnya meminta generasi muda untuk meneladani perjuangan pahlawan dalam melawan penjajah. Bagi generasi saat ini, menurutnya sifat kepahlawanan dapat diwujudkan dengan giat melanjutkan dan mengisi kemerdekaan. Yakni dengan melawan persoalan-persoalan bangsa yang harus diselesaikan.

 

“Lebih-lebih masalah yang masih komplek terkait radikalisme, intoleransi, narkoba, kekerasan terhadap anak, dan perempuan. Dan juga kita harus melawan Covid-19. Jadi, hari pahlawan itu dapat mengguhah kita untuk menjadi pahlawan atas persoalan bangsa dan negara saat ini,” jelasnya.

 

 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Harso Susilo menuturkan hal senada. Semestinya, kata Harso hari pahlawan membuat semangat generasi muda untuk meneruskan perjuangan pahlawan. “Tugas kita adalah meneruskan perjuangan mereka. Dengan cara mengentaskan kemiskinan, pengangguran, penanganan bencana alam, dan non alam,” tuturnya.

 

Sebagai perhatian terhadap pahlawan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan tali asih kepada para pejuang yang masih hidup sampai saat ini. Ia dapat memberikan perhatian tersebut berdasarkan data pejuang yang didapat dari Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI).

 

“Kita berikan tali asih kepada pejuang yang masih hidup, ya tidak seberapa tapi itu bentuk kepedulian dan perhatian kita kepada pejuang. Untuk datanya kami kerjasama dengan LVRI,” jelasnya.

 

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Hudallah Ridwan Naim menegaskan, jika para pahlawan diibaratkan sebagai penanam, maka wajar jika generasi saat ini bisa memetik hasilnya. Oleh karena itu, generasi saat ini harus merawat, dan melestarikan sebagai bentuk ungkapan terima kasih atas jasa tersebut. 

 

"Tidak termasuk orang yang bersyukur kepada Allah, adalah orang yang tidak bisa berterimakasih kepada manusia," ucapnya.

 

Gus Huda, sapaan akrabnya melanjutkan, kekayaan alam, suku, sampai budaya merupakan amanah buah dari perjuangan para ulama dalam melahirkan negara Indonesia. Bahkan, Negara Indonesia ini bisa ada atas jasa besar pendiri NU. Untuk itu, amanat tersebut harus dijaga dengan sebaik mungkin. 

 

"Kita jaga bangsa ini, kita perkuat negara ini, kita jaga alam ini, kita rawat tanah, udara, gunung dan laut kita. Kita perkuat organisasi kita ini, Nahdlatul Ulama yang menjadi penyangga berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga pahala para pejuang kita terus mengalir, menjadi amal jariyah," jelasnya.

 

Selain itu, keteladanan para pahlawan harus diteruskan dengan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini sebagai perwujudan nilai-nilai patriotisme dalam konteks bangsa yang telah merdeka. "Kita bisa belajar apa pun dan di negara manapun, namun mesti diingat ilmu dan hasilnya harus bisa dipersembahkan untuk bangsa dan negara ini," pesannya.

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru