• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

MUKTAMAR KE-34 NU

Tugas Muktamirin Hampir Selesai Meski Muktamar Ke-34 NU Belum Dibuka 

Tugas Muktamirin Hampir Selesai Meski Muktamar Ke-34 NU Belum Dibuka 
Rais PCNU Kota Pekalongan KH Romadhon Abdul Jalil (dua dari kiri) (Foto: Dok)
Rais PCNU Kota Pekalongan KH Romadhon Abdul Jalil (dua dari kiri) (Foto: Dok)

Lampung Tengah, NU Online Jateng
Salah satu tugas utama muktamirin dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung Rabu-Kamis (22-23/12) sudah selesai, meski agenda yang berlangsung di Pesantren Darus Sa'adah Lampung ini baru akan dibuka Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi), Rabu (22/12)  pagi ini.


Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan KH Ramadhan Abdul Jalil mengatakan, hampir seluruh utusan muktamar hingga tadi malam sudah selesai melakukan registrasi sebagai muktamirin.


"Salah satu persyaratan menjadi peserta muktamar adalah tiap cabang dan wilayah harus menyerahkan daftar nama kiai yang diusulkan menjadi anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) saat registrasi, syarat itu sudah kami penuhi," kata Kiai Ramadhan di arena Muktamar NU.


Menurutnya, dengan diserahkannya daftar usulan anggota AHWA, maka tugas untuk memilih  Rais Aam oleh muktamirin sudah tuntas, amanat itu dimandatkan kepada anggota AHWA yang sudah dipilih.


Sebagaimana diketahui lanjutnya,  agenda pemilihan Rais Aam PBNU dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat oleh sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). Hal tersebut berdasarkan Anggaran Rumah Tangga Pasal 40 Ayat 1 Hasil Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang.


Dia menambahkan, meski sebagian tugas besar sudah dilaksanakan, namun muktamirin tetap akan akan mengikuti agenda-agenda muktamar yang sudah ditetapkan. 


Ketua PWNU Jateng, KH Muhammad Muzamil mengharapkan agar seluruh muktamirin dari Jateng tetap mengikuti agenda muktamar hingga tuntas, termasuk sidang-sidang komisi.


Menurutnya, demi pembelajaran akuntabilitas dan pendewasaan dalam berdemokrasi, muktamirin diharapkan tidak terjebak pada polarisasi pemilihan pimpinan NU saja. Karena sejatinya muktamar adalah pesta demokrasi dan arena silaturahim untuk menyusun kekuatan NU dari bawah.


"Mari kita ikuti seluruh agenda muktamar dengan baik dan tuntas, apa yang kita lakukan di muktamar ini tentu harus kita pertanggungjawaban kepada nahdliyin di daerah masing-masing," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Nasional Terbaru