• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Rektor Unwahas Semarang: Mata Kuliah Aswaja Jadi Daya Tarik Mahasiswa Unwahas Non Muslim dan Asing

Rektor Unwahas Semarang: Mata Kuliah Aswaja Jadi Daya Tarik Mahasiswa Unwahas Non Muslim dan Asing
Kegiatan sarasehan 'Pemberdayaan Potensi Daerah dan Percepatan Moderasi Beragama Untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh' yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Kegiatan sarasehan 'Pemberdayaan Potensi Daerah dan Percepatan Moderasi Beragama Untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh' yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Salatiga, NU Online Jateng
Mata kuliah ahlussunnah wal jamaah (aswaja) yang diajarkan di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menjadi salah satu daya tarik para mahasiswa non muslim dan mahasiswa mancanegara yang belajar di perguruan tinggi NU di Semarang. 

 

Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Prof KH Mudzakir Ali mengatakan,  materi kuliah Aswaja wajib diikuti seluruh mahasiswa Unwahas, kecuali mahasiswa yang tidak memeluk agama Islam, namun sebagian besar di antara mereka secara sukarela mengikuti perkuliahan aswaja.

 

"Mahasiswa non muslim dan asing yang mengambil mata kuliah Aswaja menilai mata kuliah ini sebagai ilmu yang perlu diketahui," kata Prof Mudzakir dalam sarasehan 'Pemberdayaan Potensi Daerah dan Percepatan Moderasi Beragama Untuk Indonesia Tangguh dan Tumbuh' yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah di Aula IAIN Salatiga, Rabu (29/9).

 

Dikatakan, mereka tertarik dengan aswaja yang diamalkan mayoritas umat Islam di Indonesia. Aswaja menginspirasi tumbuhhya semangat toleran dan moderasi dalam beragama sehingga tercipta suasana  damai, tenteram dan saling menghargai di tengah beragamnya perbedaan.

 

"Keragaman itu meliputi berbagai aspek, mulai dari suku, bangsa, bahasa, dan keyakinan yang kalau kondisi itu tidak dimenej dengan baik menjadi sumber pemicu konflik yang sulit dikendalikan. Aswaja menginspirasi perbedaan menjadi sebuah kekuatan, bukan pertentangan," tegasnya.

 

Rektor Unwahas Semarang Prof KH Mudzakir Ali (kanan) (Foto: Samsul Huda)

 

Dia menambahkan, karena pengelolaan perbedaan termasuk perbedaan agama yang  dimenej berbasis ilmu menjadikan upaya untuk membangun masyarakat kampus  toleran tidak menemui hambatan, upaya mewujudkan moderasi beragama dapat dijalankan dengan lancar.

 

Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Jateng, Fajar Adi Nugroho mengatakan, kondusivitas masyarakat yang terwujud selama ini berkat tingginya partisipasi seluruh masyarakat Jateng yang selalu merindukan suasana kondusif.

 

"Terutama dari kalangan para pemuka agama yang berperan aktif menggelorakan semangat membangun moderasi agama, ini sejalan dengan prioritas program Gus Menag," ujarnya.

 

Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Jateng, Fajar Adi Nugroho (Foto: Samsul Huda)

 

Ketua FKUB Jateng KH Taslim Syahlan mengatakan, sarasehan di Salatiga ini merupakan bagian dari road show mobilisasi potensi lokal untuk menyangga  percepatan moderasi beragama di Jateng. 

 

"Moderasi beragama bisa dibangun melalui komprehensifitas pemahaman pemeluk agama terhadap ajaran agamanya, partisipasi masyarakat, dan dukungan pemerintah," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom A-Barony


Nasional Terbaru