Rais PBNU: Digigit Seekor Semut, Jangan Injak Koloninya
Jumat, 24 September 2021 | 21:00 WIB
Wasdiun
Penulis
Brebes, NU Online Jateng
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Subkhan Makmun mengingatkan, jangan menginjak koloni semut hanya karena digigit seekor Semut. Kebatilan yang dilakukan seseorang, carilah biangnya jangan menginjak semuanya.
"Karena akan berakibat mencelakai semuanya. Demikian pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, janganlah berbuat sesuatu yang membuat orang lain terkena imbasnya," tegasnya.
Hal tersebut disampaikan Kiai Subkhan di hadapan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes masa khidmah 2021-2026 usai dikukuhkan oleh Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah KH Ahmad Daroji di Pendopo Bupati Brebes, Rabu (22/9).
Kiai Subkhan yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes itu menandaskan, perlunya kerja sama yang baik seperti semut. Rajin bergotong royong dalam menunaikan tugas dan kewajiban untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama. Tidak bisa kita melakukan sesuatu tanpa kerja sama.
"Meski tidak punya amal dan ibadah yang banyak, tapi mudah-mudahan Allah menerima hikmad kepada sesama. Jalani hidup dengan mengagungkan perintah Allah dan menebar kasih sayang, tanpa memandang agamanya tapi lihatlah sisi kemanusiaannya," ujarnya.
Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi, Bulakamba Brebes itu memandang, bencana akan menimpa kepada orang yang tidak melakukan kesalahan. Bencana terjadi karena adanya pembiaran yang dilakukan seseorang.
"Musibah bisa terjadi karena ulah segelintir orang berbuat maksiat namun dibiarkan. Sesunggunya Allah tidak akan menimpakan musibah tapi karena ada segelintir orang yang maksiat maka ditimpakan musibah kepada orang tersebut yang berimbas pada orang-orang di sekelilingnya yang tidak maksiat," ucapnya.
“Ketika berjalan di sawah, ada semut yang menggigit, lalu kita refleks tanpa belas kasihan langsung ngusek-usek (memporakporandakan) koloni semut tersebut. Juga ketika berada di jalan tol, terjadi tabrakan beruntun, kitapun jangan menyalahkan yang di depan, tetapi kita yang dibelakang harus instropeksi kenapa ikut menabrak karena kurang kehati-hatian,” ungkap Kiai kharismatik di Kota Bawang itu.
Seperti halnya bersikap kepada pemerintah lanjutnya, juga menjadi kewajiban kita untuk menegur apabila langkah kebijakan yang diambil pemerintah keliru. Dan wajib kita mendukung segala program pemerintah yang berpihak kepada umat dalam koridor yang benar.
“Hilangkan suudzon, jangan suudzon dengan pemerintah. Tapi harus khusnudzon kepada pemerintah,” ajaknya.
Ketua Umum MUI Jateng KH Darodji mengajak jajaran Pengurus MUI Brebes untuk ikhlas lahir batin. Sebab menduduki jabatan MUI bukan jabatan menjanjikan, terbukti Fasilitas No, Tombok Yes.
"MUI itu kumpulan para warasatul anbiya, maka harus ahli diberbagai bidang. Nabi Yusuf ahli ekonomi, nabi Daud ahli strategi, dan nabi-nabi lain memiliki keahlian maka pengurus MUI juga harus memiliki keahlian di bidangnya masing-masing," ungkapnya.
Ketua Umum MUI Brebes KH Solahudin Masruri mengaku kalau kepengurusannya masih berupa kepompong. Namun berharap kepompong tersebut bisa menetas karena terbuat dari rajutan benang benang sutra.
"Dari kepompong MUI akan melahirkan kupu-kupu keindahan yang mengepakan sayap kedamaian dan keberkahan di bumi Kabupaten Brebes," terang Pengasuh Pesantren Al-Hikmah-2 Benda, Sirampok itu.
Gus Solah, demikian sapaan akrabnya, akan terus menguatkan silaturahim dan koordinasi dengan seluruh jajaran pengurus dan membangun jejaring yang kuat untuk kemaslahatan umat.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti menyampaikan, MUI sebagai lembaga yang mewadahi ulama, zuama, dan cendikiawan Islam mempunyai tugas membimbing, membina dan mengayomi kaum muslimin.
"Keberadaannya sangatlah penting dan berarti bagi daerah, bangsa, dan negara. MUI banyak memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menjaga dan memelihara kualitas kegamaan dan pendidikan masyarakat," pungkasnya.
Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
6
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
Terkini
Lihat Semua