• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Nasional

Rais Aam PBNU Minta NU Jangan Buka Lapak Sendiri-Sendiri

Rais Aam PBNU Minta NU Jangan Buka Lapak Sendiri-Sendiri
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Semarang, NU Online Jateng
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi besar yang merupakan amanat dan membutuhkan komitmen sungguh-sungguh dalam mengembannya.


“Ada pesan bahwa NU untuk dunia. Perkenalkan NU dan upayakan menjadi pemimpin dunia, itu yang ada dalam lambang Nahdlatul Ulama,” ujarnya.


Penegasan itu Disampaikan Kiai Miftach dalam acara Halal Bihalal Nasional PBNU yang digelar di Kampus Universitas Islam negeri (UIN) Walisongo, Semarang pada Ahad (14/5/2023). 
 

Disampaikan, NU hadir bukan hanya untuk kemaslahatan Indonesia namun untuk dunia. Hal ini menurut Kiai Miftach tergambar dari huruf dhad, huruf yang disukai Rasulullah, yang tertera pada logo NU dengan melintasi dunia.  


"Untuk menjadikan NU sebagai organisasi yang digdaya dan mampu memberi maslahat kepada dunia, pengurus perlu terus melakukan koordinasi dan konsolidasi intens. Komunikasi dari bawah sampai atas yang ada di dalamnya menurut Kiai Miftach memerlukan prinsip kepatuhan," ucapnya.


Menurutnya, tanpa sami’na wa atha’na (kepatuhan) tidak akan terjadi (kemaslahatan). Mungkin, mungkin nantinya ada satu-dua SP-SP (surat peringatan) yang akan diterima baik cabang maupun MWC yang memang belum tertib.


“Itu Jangan dianggap aneh SP itu. Itu surat cinta. surat cinta PBNU kepada kita,” ungkapnya.



Kegiatan Halal Bihalal PBNU di kampus UIN Walisongo Semarang (Foto: M Ngisom Al-Barony)


Dikatakan, soliditas saat ini sangat penting karena banyak yang sedang mengincar dan mencoba mengacak-acak NU untuk berbagai kepentingan. Sehingga penting bagaimana saat ini terus melakukan konsolidasi umat.    


“Kapan lagi kalau tidak sekarang, jangan tidur lagi, jangan lengah lagi. Nantikan apa komando dan instruksi daripada PBNU. Jangan bergerak sebelum ada instruksi. Jangan buka lapak sendiri-sendiri,” Tegasnya pada acara Halal Bihalal Nasional bertajuk 'Syawalan Bahagia Menuju NU Digdaya di Abad Kedua'.   


Semua kebijakan PBNU lanjutnya, akan dimusyawarahkan dan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan komitmen hanya untuk membangun dunia. “Bukan ingin ikut-ikutan di dalam Pilpres, Pileg dan lain sebagainya,” ungkapnya.


Kiai Miftach pun mengajak seluruh pengurus untuk tetap berjuang dan memperbaiki serta memenuhi kekurangan-kekurangan dalam mengemban amanah yang besar ini.   


Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga mengajak warga NU untuk senantiasa mengikuti apa yang telah didawuhkan (diputuskan) oleh para ulama. Sikap tak mematuhi ulama menurutnya akan mendatangkan kualat.    


"Pada saat ulama sepakat bersama, mari kita ikuti saja supaya jangan sampai kita kualat. Nggak usah tanya dalilnya," tegasnya.   


Gus Yahya mengingatkan untuk senantiasa meyakini apa yang telah diputuskan para ulama NU merupakan kesepakatan yang akan membawa kemaslahatan. Jangan sampai warga NU melakukan tindakan yang ia sebut sebagai 'menantang kualat'.    


"Mari kita sungguh-sungguh memperhatikan tidak tanduk kita, jangan sampai nantang kualat," tegasnya.   


Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Munif Abdul Muchit mengatakan, pernyataan Rais Aam PBNU hendaknya menjadi petunjuk bagi warga NU di semua tingkatan, sehingga pengurus tetap kompak.


"Jangan sampai setiap Pemilu digelar antar-pengurus tidak kompak, meski beda pilihan. Kita harus tetap menomorsatukan khidmah di NU," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru