
Gus Ubed (dua dari kanan) saat panen perdana padi organik di Blora (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Samsul Huda
Penulis
Blora, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh (Gus Ubed) memimpin panen padi perdana yang dibudidayakan secara organik oleh warga NU di Desa Wado, Kedungtuban, Blora Jawa Tengah, Ahad (25/10).
Kiai Ubaid sangat respek terhadap para petani nahdliyin yang bertani secara organik, perubahan cara bertani seperti ini merupakan ikhtiar untuk mengurangi ketergantungan obat-obatan kimia.
"Bertani secara organik sekaligus juga akan menyehatkan tanah sebagai perwujudan sikap meneguhkan diri manusia sebagai khalifatullah fil ardl. Oleh karena itu, saya mendorong Nahdliyin Jateng bercocok tanam dengan padi organik," kata kiai Ubaid di sela memanen padi organik bersama petani peserta Pendidikan Kader Petani Nahdliyin Organik (PKPNO) di Blora.
Dikatakan, para petani nahdliyin hendaknya mulai berangsur melakukan perubahan cara atau teknis dalam membudidayakan dan mengolah lahan dengan beralih ke bertanam organik.
"Karena langkah ini dapat mengurangi ketergantungan tanaman dan lahan dari obat-obatan kimia sekaligus untuk memelihara dan menyehatkan tanah yang kemudian menghasilkan produk-produk yang organik," ujarnya.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) Blora HM Fatah mengatakan, panen perdana ini berlangsung di area persawahan seluas 3 hektar milik Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kedungtuban KH Maghfur Ibrahim yang dijadikan sebagai demplot dampingan LP2NU PCNU Blora.
"LP2NU Blora memiliki dampingan demplot di beberapa titik salah satunya di Desa Wado Kecamatan Kedungtuban kebetulan milik Kiai Maghfur. Hasil demplot ini penting sebagai pembuktian bahwa bertani organik bisa dilakukan dan berhasil." ujarnya.
Disampaikan, kegiatan ini diikuti seluruh perwakilan pengurus ranting se-MWCNU Kedungtuban, sebelum diakhiri dengan praktik pembuatan bokasi yang didampingi mentor LP2NU Blora Zulkifli, peserta PKPNO mendapatkan pengarahan dari pengurus LP2NU PWNU Jawa Tengah.
"PKPNO dan panen perdana padi organik ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri 2020 PCNU Blora dengan kegiatan lainnya meliputi pembacaan shalawat nariyah dan ziarah muassis NU dan PKPNO.
"PKPNO merupakan agenda tetap, kali ini diadakan di MWCNU Kedungtuban pada Ahad (25/10)," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Penjelasan dan Tata Cara Shalat Rebo Wekasan menurut Mbah Maimoen
2
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, KH Thoifur Mawardi Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Wafat
3
Rebo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Makna di Zaman Sekarang
4
Amalan yang Dianjurkan saat Rebo Wekasan: Shalat hingga Menulis Tujuh Ayat Salam
5
Bedah Buku Manaqib Putra KH Manshur Popongan, Bukti Peran Besar Generasi Kedua
6
Insentif Guru Agama Tahun Depan di Jateng Bakal Naik jadi Rp300 M
Terkini
Lihat Semua