Prof KH Ali Masykur Musa: JATMAN Berdiri Sejak 1957, Jangan Tengok Kanan Kiri
Senin, 7 Juli 2025 | 11:00 WIB

Mudir Ali Idarah Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN), Prof KH Ali Masykur Musa dalam pelantikan kepengurusan JATMAN masa khidmah 2025–2030 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin (7/7/2025). (Foto: Muhammad Mukromin)
Nazlal Firdaus Kurniawan
Penulis
Purworejo, NU Online Jateng
Mudir ‘Ali Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN), Prof KH Ali Masykur Musa, menjelaskan sejarah berdirinya JATMAN, yang salah satunya didirikan oleh KH Nawawi Berjan, satu dari empat pendiri JATMAN pada Kongres ke-26 Nahdlatul Ulama di Semarang.
Penegasan itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam pelantikan kepengurusan JATMAN masa khidmah 2025–2030 yang diselenggarakan di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Senin (7/7/2025).
“Maka jangan tengok kanan kiri. Kita tetap istiqamah di jalan para wali Allah, di jalan yang bersanad jelas, di jalan yang lurus,” pesannya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para masyayikh, muhibbin, dan tamu undangan dari berbagai daerah. Ia menyinggung antusiasme luar biasa peserta yang hadir, hingga melebihi kapasitas tempat duduk yang telah disiapkan panitia.
"Pada saat tertentu kami bersama Kiai Chalwani pernah berdiskusi agar undangan jangan terlalu banyak. Tapi ternyata, luar biasa yang hadir. Bayangkan, panitia bahkan menambah kursi hingga lebih dari 2.000. Untuk itu, saya mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam pelayanan," ucapnya di hadapan para hadirin.
Ia menggarisbawahi bahwa membludaknya peserta bukan semata soal jumlah, melainkan menunjukkan besarnya komitmen dan loyalitas para pengamal thariqah terhadap organisasi JATMAN, terhadap NU, dan terhadap bangsa Indonesia.
"Itu menandakan bahwa kita semua setia, loyal kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan juga loyal kepada negara Republik Indonesia yang kita cintai," tegasnya.
Menurutnya, semangat menjaga thariqah mu’tabarah harus dibarengi dengan keikhlasan dalam mengikuti ajaran para ulama yang lurus. Ia mengingatkan pentingnya tetap berada di jalan yang benar, sebagaimana diwarisi dari para auliya’ dan pendiri JATMAN.
"Saya ingin menyampaikan satu ayat dalam Surat At-Taubah: 'Tetaplah kamu berada di jalan yang lurus, dan jangan sekali-kali mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.' Dalam pandangan kami, yang tahu jalan lurus itu adalah para mursyid, para pewaris risalah Rasulullah SAW, dan itu diteruskan melalui JATMAN sejak tahun 1957," jelasnya.
Prof Ali menegaskan bahwa thariqah yang ditempuh oleh para auliya, para mursyid, dan para pendiri NU merupakan jalan keselamatan dunia dan akhirat.
“Insya Allah, kita semua yang istiqamah di jalan yang diwarisi dari para auliya ini akan mendapat keselamatan dan keberkahan dunia akhirat. Amin,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Keutamaan Dan Hikmah 10 Muharram
2
Rute dan Moda Terbaik Menuju Pelantikan JATMAN di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo
3
Makesta Award dan Porseni IPNU IPPNU Belik, Ajang Penguatan Karakter dan Budaya Pelajar NU
4
Lailatul Ijtima' PRNU Sitail Tegal: Perkuat Sinergi dan Gerakkan Koin NU untuk Umat
5
Kiai Ubaidullah Ajak Saksikan Film Seribu Bayang Purnama, Suara Lantang untuk Petani dan Bumi yang Lebih Sehat
6
Persiapan Pelantikan JATMAN Capai 70 Persen, Ribuan Tamu Terkonfirmasi Hadir
Terkini
Lihat Semua