PBNU: NU Kunci Pecahkan Masalah

Semarang, NU Online Jateng
Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Reza Ahmad Zahid menyampaikan, NU merupakan miftakhu najah, kunci keberuntungan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada. Nahdliyin harus semangat dalam berikhtiar agar pada abad kedua nanti NU mampu ikut memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.

"NU dilahirkan namun sudah tamzis, sudah baligh, berhasil memecahkan masalah internasional tentang pemindahan makam Rasulullah Saw sehingga makam Rasulullah Saw tidak jadi dipindah, tetap di Masjid Nabawi Madinah.

pernyataan itu disampaikan dalam acara lailatul ijtima Satu Abad NU yang diselenggarakan Lembaga Dakwah NU di Kantor PWNU Jateng, Senin (12/12/2022) malam.

Menurut Gus Reza yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo, banyak pihak yang ingin belajar kepada NU agar negara mereka dapat lebih baik. "Dan mereka pada antri untuk bertemu PBNU," ucapnya.

Pihaknya mengajak agar para pengurus dan warga NU menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkhidmah lebih kepada NU. "Para pengurus dan warga NU wajib punya rasa percaya diri karena NU ikut memerdekakan bangsa Indonesia. Di mana pun, warga NU harus bahagia, enjoy, tidak berkeluh kesah, jika punya hutang tetap harus dibayar," kelakarnya yang disambut ger para jamaah.

Lebih lanjut dikatakan, silaturahim di antara ulama merupakan awal berdirinya NU. "Silaturrahim jangan sampai putus, ini bukan dalam rangka kompetisi. "Program dan kegiatan di setiap lembaga dan banom, tentu punya skala prioritas, karena itu saya menyarankan agar ukhuwah tetap dijaga. Ukhuwah sababul quwaah, persaudaraan merupakan sebab munculnya kekuatan," terangnya.

Gus Reza mencontohkan, seorang terbang dengan semangatnya sebagaimana burung terbang dengan sayapnya. "Semangat khidmah itu konsekuensinya barakah. Al-kasbu orientasinya gaji. Semua gaji pasti ada rumusnya. Kalau khidmah itu dari arah yang tidak disangka-sangka," ucapnya.

Sebelum itu Ketua LDNU PWNU Jateng KH Aji Nugroho melaporkan, lailatul ijtima merupakan program silaturahim yang dirintis oleh para pendiri NU. "Insyaallah sebagaimana amanat PWNU, lailatul ijtima ini akan kami selenggarakan sebulan sekali," ungkapnya.

Nampak hadir dalam acara tersebut jajaran Pengurus Wilayah NU, Badan Otonom, dan lembaga serta lima ratusan alumni Pesantren Lirboyo.

Pengirim: Insan Al-Huda