• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Menag Sebut Berkah Al-Qur’an Indonesia Diperhitungkan di Dunia Internasional

Menag Sebut Berkah Al-Qur’an Indonesia Diperhitungkan di Dunia Internasional
Menag RI H Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Istimewa)
Menag RI H Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jateng

Menteri Agama (Menag) RI H Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, Al-Qur’an telah menjadi jalan yang membuat Indonesia dikenal dan diperhitungkan di Dunia Internasional. Sebab Al-Qur’an telah memberikan dampak besar terhadap pembangunan karakter keberagamaan yang moderat di Indonesia. 


“Gairah keislaman (yang moderat) salah satunya diwujudkan dengan penerjemahan dan penafsiran Al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia maupun ke dalam bahasa daerah,” tutur Menag dalam Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat kenegaraan, ditayangkan langsung melalui Kanal Youtube Kementerian Agama RI pada Kamis (29/4) malam.


Dikatakan, Al-Qur’an adalah spirit yang telah melahirkan peradaban agung. Era keemasan Islam, yang diraih pada periode Dinasti Umaiyah dan Abbasiyah sebagai contoh bahwa Al-Qur’an telah menjelma dalam beragam kajian dan kebijakan publik. "Bukan hanya melahirkan para ulama tafsir, fikih, dan tasawuf, Al-Quran juga menjadi unsur penting lahirnya keilmuan modern," tegasnya. 


Disampaikan, di Indonesia terdapat beberapa nama ulama ahli tafsir yang telah dikenal di dunia internasional. Mereka telah mampu menghadirkan gaya keberagamaan Islam yang moderat dengan tafsir-tafsirnya. 


“Ada nama Aburrauf As-Singkili dengan kitab Tarjuman Al-Mustafid, KH Bisri Mustofa dengan kitab Ibriz berbahasa Jawa, Buya Hamka dengan tafsir Al-Azhar, Muhammad E Hasim dengan Tafsir Ayat Suci Lenyepaneun, hingga Quraish Shihab dengan Tafsir Al-Misbah,” ujar Menag.


Kemudian pada diplomasi internasional melalui washilah Al-Qur’an, bangsa Indonesia juga sudah dikenal luas oleh dunia sebagai negara yang melimpah dengan hafidz-hafidzah dan qari-qariah.


“Para delegasi Indonesia telah berhasil mengharumkan nama bangs aini di berbagai event internasional. Paling terakhir adalah pengiriman para huffadz untuk menjadi imam di Uni Emirat Arab (UEA),” papar Menag. 


Karena itu, Menag mengajak umat Islam untuk menjadikan Nuzulul Qur’an sebagai momentum untuk menumbuhkan spirit perdamaian bagi umat manusia di dalam kehidupan global. Caranya dengan terus memajukan pendidikan Islam, memperkaya pemikiran Islam, meneguhkan moderasi beragama, dan memperluas peran pembangunan.


“Al-Quran adalah spirit yang akan terus memberikan hidayahnya kepada bangsa yang istiqamah menjalankan ajaran dan nilai-nilainya. mari kita semua menyegarkan kembali spirit Al-Qur'an dalam memperlakukan keberagamaan,” ucap Menag.


Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dalam momentum Nuzulul Qur’an ini menyampaikan amanat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan alam. Ia mengajak masyarakat untuk memahami soal bahaya eksploitasi yang berlebihan. 


Menurutnya, kebolehan memanfaatkan alam bukan berarti tanpa ada batasannya. Semua harus dilakukan dalam koridor tidak menimbulkan kerusakan pada alam dan seisinya. Karena semua yang ada di alam ini memiliki nilai penting pada keberlangsungan keseimbangan ekosistem.


“Kita harus lebih aktif melakukan berbagai upaya dan ikhtiar agar aktivitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat segera dihentikan, sehingga alam yang kita tempati ini bisa kita rawat dan nikmati secara berkelanjutan. Generasi berikutnya juga dapat menikmati alam yang belum rusak,” tegas Wapres.


Kontributor: Aru LGT

Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru