• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Nasional

Kongres Ulama Perempuan, Dosen PTIQ Jakarta Ajak Hilangkan Fatwa Diskriminasi Perempuan

Kongres Ulama Perempuan, Dosen PTIQ Jakarta Ajak Hilangkan Fatwa Diskriminasi Perempuan
Hj Nur Rofiah (tengah) di acara KUPI II di UIN Semarang (Foto: NU Online Jateng/Imam Mawardi)
Hj Nur Rofiah (tengah) di acara KUPI II di UIN Semarang (Foto: NU Online Jateng/Imam Mawardi)

Semarang, NU Online Jateng
Dalam masyarakat, perempuan kerap dihadapkan pada kontruksi sosial yang membuatnya terlihat lemah karena berbagai pengalam biologis yang sudah menjadi kodratnya. Sehingga kontruksi tersebut perlu dihilangkan.


Dosen tetap Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta Hj Nur Rofiah mengatakan, pengalaman yang dialami oleh perempuan sudah cukup untuk memberikan rasa sakit pada perempuan secara berkala. "Maka fatwa yang memojokkan perempuan itu bisa menambah beban rasa sakit pada perempuan, sehingga semakin melemahkan mereka," ujarnya.


Hal itu ditegaskan Nur Rofiah pada diskusi paralel bertajuk Membaca Qur'an Melalui Pengalaman Perempuan pada Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang dihelat di UIN Walisongo Semarang, Rabu (23/11/2022).


“Jangan sampai ada fatwa yang menyebabkan wanita itu mengalami diskriminasi dan marjinalisasi.” tegasnya pada peserta Kongres Perempuan Indonesia (KUPI) II saat menjadi narasumber di diskusi Paralel bertajuk Membaca Quran Melalui Pengalaman Perempuan, Rabu (23/11)


Dosen tetap Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta itu menceritakan bahwa pada perempuan yang haid pada tradisi Arab dulu dikucilkan dan dilarang berpergian. Yang hal ini dapat menambah rasa sakit yang berlipat. Sehingga pembacaan Al-Qur'an sebagai satu puzzle yang utuh perlu dilihat juga dari perspektif  keadilan, termasuk salah satunya pengalaman perempuan.



Pj Bupati Jepara buka bazar UMKM semarakkan KUPI di Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri (Foto: Dok)


"Pengalaman biologis perempuan itu berupa menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui, dan nifas. Maka dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa rasa sakit akibat haid yang dialami oleh perempuan harus mendapatkan pertolongan untuk meringankan penderitaannya.” ungkap Nur Rofiah yang juga penggagas program Ngaji Keadilan Gender Islam (KGI) itu.


Menurutnya, perlu adanya keadilan hakiki antara laki-laki dan perempuan untuk menciptakan keharmonisan dan kebahagiaan laki-laki dan perempuan. Keadilan hakiki mengharuskan rasa sakit akibat dari pengalaman biologis perempuan, tidak bertambah sakit dengan fatwa-fatwa yang memarjinalkan perempuan.


“Belum lagi dengan stereotype yang didapat perempuan saat dia menikah. Terutama saat dia melahirkan,” ucap perempuan kelahiran pemalang tersebut.


Pada saat menikah lanjutnya, masih banyak anggapan bahwa perempuan hanyalah sebagai objek seks dan mesin reproduksi keturunan. Ditambah lagi apabila perempuan melahirkan anak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh suami atau keluarganya.


Akhirnya, dalam membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah perlu adanya pemahaman akan pengalaman perempuan dan persetujuan perempuan dalam mengambil keputusan. Termasuk keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak.


“Maka apapun keputusan yang diambil oleh suami-istri harus memberikan kebermanfaatan pada masyarakat sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.


Memasuki hari kedua, KUPI dilanjutkan di Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara yakni Kamis-Jumat (24-25/11/2022) yang diramaikan dengan bazar UMKM di lapangan Kecamatan Bangsri.


Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, KUPI II merupakan kegiatan bertaraf internasional penting dilaksanakan karena dapat memperkenalkan Jepara pada dunia internasional. "Terdapat 37 negara asing yang turut hadir dalam kegiatan dan ada 50 peserta kongres yang berasal dari luar negeri," ujarnya.


Sehingga menurut Edy event ini sangat penting bagi Jepara karena semakin dikenal di dunia internasional. Maka bazar adalah cara yang tepat untuk memperkenalkan produk-produk UMKM Jepara. "Dengan acara ini semoga laju inflasi dapat ditekan," pungkasnya. 


Pengirim: Imam Mawardi
 


Nasional Terbaru