• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Isra' Mi'raj, Rais PBNU Jelaskan Nabi Muhammad sebagai Suri Tauladan yang Tepat

Isra' Mi'raj, Rais PBNU Jelaskan Nabi Muhammad sebagai Suri Tauladan yang Tepat
Rais PBNU KH Abdul Ghofur Maimoen (Foto: NU Online Jateng/Aan)
Rais PBNU KH Abdul Ghofur Maimoen (Foto: NU Online Jateng/Aan)

Rembang, NU Online Jateng
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofur Maimoen atau yang akrab disapa Gus Ghofur menjelaskan terkait dipilihnya Nabi Muhammad sebagai utusan. 


"Dipilihnya Nabi Muhammad sebagai utusan ini adalah pilihan yang tepat. Nabi Muhammad dipilih Allah karena beliau merupakan manusia seperti kebanyakan yang lain (dalam hal kehidupan). Hal ini memudahkan bagi umatnya untuk mencontoh," jelasnya.


Menurutnya, beda halnya dengan malaikat, apabila malaikat dipilih oleh Allah jadi utusan, maka kita akan sulit dalam mencontohnya. "Coba bayangkan, semisal malaikat yang dipilih Allah. Ketika terjadi musibah dan malaikat menasehati manusia, maka manusia juga akan bilang, 'lha kamu malaikat, tidak merasakan apa yang dirasakan manusia'," katanya sambil bergurau.


Hal itu diungkapkan dalam acara pengajian peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami' Al-Ikhsan Desa Kumbo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Sabtu (26/2) malam.


Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang itu juga menjelaskan, ketika orang Kafir diajak untuk beribadah kepada Allah, mereka menolak. "Mereka menolak dengan alasan, kenapa kalau Allah mengutus tidak mengutus malaikat saja. Kenapa mengutus kamu (Nabi Muhammad). Itu alasannya orang-orang Kafir," katanya.


Nabi Muhammad kemudian menjawab, 'kalau utusan itu malaikat, kalian mencontoh kesulitan. Tapi kalau yang diutus itu Muhammad, manusia akan mudah dalam mencontoh'.


"Coba kalau yang diutus malaikat, malaikat berkata 'saudara-saudara silahkan kalau malam bangunnya sebelum subuh, biar bisa shalat malam dulu," katanya.


Maka manusia juga akan membantah, 'kamu enak malaikat, lha kita ini manusia butuh waktu istirahat dan lain sebagainya'.  Gus Ghofur melanjutkan, kehidupan Nabi Muhammad ini seperti halnya manusia yang lain. Nabi diuji dengan meninggalnya istri, anak dan paman beliau.


"Nabi juga seperti orang kebanyakan, merasakan kesedihan. Ketika putra beliau meninggal, beliau juga menangis. Tapi kesedihan beliau juga tidak berlarut-larut," pungkasnya.


Kontributor: Aan Ainun Najib
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru