• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Nasional

Ini Alasan Jepara Jadi Lokasi Kongres Ulama Perempuan Indonesia

Ini Alasan Jepara Jadi Lokasi Kongres Ulama Perempuan Indonesia
Pengasuh Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara Ny Hj Hindun Annisah (Foto: suarabaru.id)
Pengasuh Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara Ny Hj Hindun Annisah (Foto: suarabaru.id)

Jepara, NU Online Jateng
Ada 3 alasan mengapa Kabupaten Jepara menjadi pilihan Kongres Ulama perempuan Indonesia (KUPI) II tahun 2022. Yakni Jepara memiliki tiga tokoh perempuan yang memiliki pengaruh besar dalam dimensi sosial, yaitu Ratu Sima, Ratu Kalinyamat, dan RA Kartini. 


“Ratu yang memimpin Jepara pada abad 7, ratu yang penegakan hukumnya luar biasa. Diakui berbagai pemimpin dari berbagai negara,” kata Pengasuh Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Nyai Hj Hindun Anisah saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II di di pesantrennya pada Kamis (24/11/2022) malam. 


Nyai Hindun mengatakan, Ratu Sima merupakan sosok pemimpin negara yang menegakkan hukum tanpa pandang bulu dalam sebuah kerajaan yang dipimpinnya, yaitu Kalingga. Sementara itu, Ratu Kalinyamat adalah sosok pejuang perempuan yang tangguh.  


"Putri Sultan Trenggono Raja Demak itu menjadi penguasa Jepara selama 30 tahun di abad 16. Dalam kepemimpinannya, ia menaruh perhatian besar pada sektor maritim. Ketika memerintah, Ratu Kalinyamat ini, memaksimalkan potensi maritim Jepara. Bahkan saat itu beliau memajukan perdagangan di Jepara melalui jalur pelabuhan, melalui jalur laut,” ujarnya. 


Tokoh ketiga adalah Raden Ajeng Kartini. Sosoknya menjadi inspirasi besar dalam dunia pendidikan perempuan. “Kita semua tahu, bagaimana beliau memajukan pendidikan perempuan di abad 19,” kata Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) itu. 


Tiga tokoh ini lanjutnya, menjadi ikon Jepara dan memberikan inspirasi kaum perempuan di Jepara untuk bisa meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. “Untuk itulah, kami memberikan itu sebagai salah satu pertimbangan kenapa KUPI bisa di Jepara,” terangnya. 





Para peserta pun pada Kamis (24/11/2022) siang diajak untuk mengunjungi sejumlah tempat petilasan dari perjuangan tiga tokoh perempuan tersebut di atas. “Ini sebagai bukti bagaimana Jepara pernah berjaya ketika dipimpin tiga tokoh perempuan tersebut,” ucap perempuan kelahiran Yogyakarta, 2 Mei 1974 itu. 


Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Jumat (25/11/2022, Nyai Hj Hindun Anisah menjalaskan, selain karena adanya tiga tokoh tersebut, Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri juga pernah menjadi tempat pengaderan ulama perempuan pada 10 tahun yang lalu. “Jadi Pesantren Hasyim Asy'ari jadi saksi sejarah pengkaderan ulama perempuan,” katanya. 


Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin saat membuka KUPI secara virtual yang berlangsung di UIN Walisongo Semarang menegaskan, ulama perempuan sejak dahulu sudah menjadi penggerak kemajuan peradaban.


"Dalam catatan sejarah perkembangan Islam, ulama perempuan telah menjadi penggerak kemajuan peradaban," katanya saat memberikan sambutan, Rabu (23/11/2022).


Dikatakan, sejak dahulu ulama perempuan melaksanakan begitu banyak kerja kebaikan dengan penuh integritas bagi keluarga dan masyarakat, khususnya dalam dakwah dan penyemaian ilmu pengetahuan.


"Siti Khadijah ra, istri Rasulullah SAW sosok pengusaha sukses itu juga selalu hadir dan mendampingi Rasulullah dalam menyampaikan dakwah, maupun saat menghadapi beragam rintangan, termasuk ancaman dari kaum jahiliah," ungkapnya. (*)


Nasional Terbaru