• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Nasional

Dosen Unwahas Semarang: Poros Barat Gagal Respons Munculnya Pandemi Covid-19

Dosen Unwahas Semarang: Poros Barat Gagal Respons Munculnya Pandemi Covid-19
Seminar nasional FISIP Unwahas semarang (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Seminar nasional FISIP Unwahas semarang (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Poros Barat dianggap gagal dalam memberikan respons yang akurat dan tepat  terhadap munculnya pandemi Covid-19 melanda dunia. Di lain pihak China yang dianggap melakukan kesalahan sebagai penyebab terjadinya pandemi ini mulai menunjukkan respons yang lebih baik.

Penilaian itu disampaikan dosen program studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Ali Martin dalam Seminar Nasional Politik dan Hubungan Internasional (Senas Polhi) ke-3 yang diselenggarakan Fisip Unwahas di Kampus I, Jl Menoreh Tengah X, Semarang, Kamis (2/9).

 

"Pandemi Covid-19 akan mengubah konstelasi politik global, mulai dari pemetaan kekuatan negara dan aliansinya, sampai dengan arah politik luar negeri banyak negara," kata Ali Martin dalam seminar secara luring dan daring.

 

Menurutnya, pandemi ini akan membuat terjadinya pergeseran kekuatan global yang semula Amerika Serikat dan Eropa dianggap sebagai poros utama dari barat, sekarang perlahan bergeser pada poros timur.

 

"Peran China, langkah dan perannya lebih signifikan dalam upaya mewujudkan kerja sama dengan sejumlah negara saat menghadapi pandemi Covid-19, misalnya dalam pengadaan alat-alat medis dan vaksin di banyak negara," ujarnya.

 

Dia menambahkan, selain itu juga kerja sama dalam bidang riset kesehatan. Jadi pandemi ini akan membawa pengaruh ke mana-mana, termasuk kehidupan politik nasional dan internasional.

 

Menteri Sekretaris Negara Prof Pratikno saat menyampaikan pidato kunci dalam seminar ini mengatakan, pandemi membawa pelajaran penting bagi seluruh warga masyarakat dunia.

 

"Covid-19 sebagai penyakit berbahaya dan menular tidak ada satupun orang aman dan tidak ada satupun negara yang aman dari pandemi itu. Maka akan terjadi perubahan dari kompetisi menjadi kooperasi atau kerja sama," katanya.

 

Kebersamaan ujarnya, menjadi penting, apabila semua negara berkompetisi berebut vaksin dan obat, maka diyakini tidak akan keluar dari tekanan  pandemi Covid-19. "Ini sudah terbukti, negara yang merasa kuat ternyata kasus positif covidnya naik terus. Jadi  untuk menekannya butuh kerja sama mulai sekarang," terangnya.

 

Rektor Unwahas Prof KH Mudzakir Ali saat membuka semina mengingatkan, di balik musibah penyebaran Cocid-19 ini pasti ada rahmah atau barakah. 

 

"Dalam Al-Qur'an sudah diterangkan musibah pandemi Covid-19 ini tidak terjadi begitu saja. Semua atas izin Allah SWT Tuhan Sang Pencipta. Jadi kalau hari ini masih ada yang bilang pandemi ini konspirasi itu merupakan pemahaman jahiliyah yang harus diluruskan,’’ pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru