• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

Rais NU Jateng: Kekuatan dan Kewibawaan NU Dibangun dari Ranting

Rais NU Jateng: Kekuatan dan Kewibawaan NU Dibangun dari Ranting
Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh di acara pelatikan MWCNU Genuk, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda
Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh di acara pelatikan MWCNU Genuk, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda

Semarang, NU Online Jateng
Membangun kekuatan dan kewibawaan Nahdlatul Ulama (NU) sejatinya bisa dimulai dari pengurus ranting dan anak ranting yang setiap hari memberikan pelayanan kepada warga dengan tulus ikhlas. 

 

Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, kualitas pelayanan kepada warga adalah  salah satu modal dasar untuk membangun kekuatan dan kewibawaan  NU dan itu sejatinya sudah dimiliki warga NU di Kecamatan Genuk.

 

"Karena itulah kalau ingin NU Genuk dapat  lebih maju dan kuat, maka MWC harus  memelihara dan mengarahkan  semangat pengurus dan warga NU di tiap ranting dengan tepat," kata Kiai Ubaid.

 

Kiai Ubaid yang juga Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota Semarang mengatakan hal itu ketika menyampaikan taushiyah dalam upacara pelantikan pengurus dan Musyawarah Kerja (Musker) I  pengurus MWCNU Genuk Kota Semarang periode 2021-2026 di Madradah Aliyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang, Ahad (29/8).

 

"Posisi tertinggi dalam NU itu sejatinya ada di pengurus ranting dan anak ranting yang terjun langsung ngurusi umat dan masyarakat. Maka jangan berkecil hati dan rendah diri dalam ngrumati ranting NU bersama warganya," ucapnya.

 

Pengurus MWCNU Genuk, Kota Semarang periode 2021-2026 resmi dilantik (Foto: Samsul Huda)

 

PWNU Jateng lanjutnya, sangat mengapresiasi dan hormat kepada pengurus- pengurus ranting yang ikhlas dan tulus dalam berhikmah di NU. Merekalah yang selama ini menjadi garda terdepan NU dalam menjalankan amanat jamiyah.

 

"Berkhidmah di ranting tidak kalah mulia dibanding dengan berkhidmah di MWC, cabang, wilayah, maupun di PBNU. Besar dan kuatnya NU selama ini sangat ditentukan oleh kekuatan Nahdliyin yang berada di akar rumput," tegasnya.

 

Diceritakan, suatu hari di salah satu komplek makam di daerah Magelang dilakukan prosesi pemindahan mayit seorang muslim dari komplek makam yang bercampur antara mayit muslim dengan non-muslim ke komplek makam khusus muslim.

 

"Saat dilakukan pembongkaran, kondisi jasad mayit yang sudah dikubur 15 tahun itu masih hangat dan kain mori yang membungkusnya masih utuh. Diketahui, mayat itu bukan seorang ulama atau kiai besar, tetapi seorang pengurus ranting NU yang semasa hidupnya, hilir mudik ngurusi NU di masyarakat," terangnya.

 

Ketua MWCNU Genuk KH Sohib Ridlwan mengatakan, pnguatan organisi dimulai dari badan otonom dan lembaga-lembaga di bawah MWCNU Genuk, karena banyak dan luasnya kadang khidmah yang harus ditangani.

 

"Selama ini semuanya sudah digerakkan bersama sehingga terwujud sinergitas MWC dan ranting bersama warga. Kali ini akan kami tingkatkan kualitas sinergitasnya," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru