M Ngisom Al-Barony
Penulis
Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Lukman Hakim mengatakan, kondisi riil aktivitas Ansor kota khususnya yang ada di Pulau Jawa masih kalah dinamis dibanding yang ada di kabupaten.
"Yang saya amati, hampir terjadi di seluruh jajaran Ansor yang berada di wilayah kota mengalami hal yang sama," ujarnya saat membuka Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Kota Pekalongan di Gedung Aswaja, Rabu (30/12).
Menurutnya, ini pekerjaan rumah (PR) bagi pengurus baru yang dihasilkan dari Konfercab Ansor Kota Pekalongan. "Bagaimana melakukan akselerasi gerakan dan realisasi program agar hasilnya bisa dirasakan masyarakat," ucapnya.
Disampaikan, secara kultur antara Ansor kota dan kabupaten sama-sama berada di kawasan santri. Akan tetapi sahwat gerakannya berbeda. Tentu ini menjadi bahan renungan bersama bagaimana mencari solusinya.
"Hasil penelitian menyebutkan bahwa meski kultur dan potensinya sama, ternyata gerakannya berbeda antara keduanya," ungkapnya.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan Habib Hasyim Basyaeban mengungkapkan bahwa ibarat 2 pasien yang sedang sakit, dosis obatnya harus dibedakan. Jika untuk kabupaten dikasih 2 dosis sembuh, akan tetapi untuk kota minimal 5 dosis.
"Sama-sama jenis penyakitnya, sama-sama persoalannya, akan tetapi dosis yang diberikan antara kabupaten dan kota ternyata beda," ucapnya.
PCNU berharap kepada ketua terpilih segera melakukan akselerasi gerakan singkrinisasi program antara Ansor dengan NU agar bisa berjalan dengan baik dan harmonis.
Kota Pekalongan HM Saelany Mahfudz mengatakan, tantangan Gerakan Pemuda Ansor ke depan semakin beragam. Tidak saja masalah-masalah kebangsaan, akan tetapi juga masalah ideologi. Dirinya mengajak dan mendorong kepada segenap kader Ansor Kota Pekalongan untuk memperkuat ideologi Aswaja.
"Ansor Kota Pekalongan khususnya harus memperkuat jati dirinya sebagai garda terdepan NU dengan memperkuat ideologi, agar Ansor semakin kuat," ujarnya.
Dikatakan, sebagai organisasi gerakan, Ansor harus memperkuat soliditas organisasi. Karena dengan solidnya organisasi kepemudaan, Ansor menjadi tulang punggung negara dalam upaya membentengi bangsa dari berbagai potensi ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
"Ansor dengan kiprahnya selama ini telah membuktikan perannya untuk ikut andil membentengi gerakan dari kelompok-kelompok intoleransi dan radikalisme," ucapnya.
Sementara itu proses pemilihan ketua mandataris konfercab Kota Pekalongan yang dipimpin Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly melalui musyawarah mufakat secara aklamasi menetapkan Mohammad Nur Sholeh untuk memimpin PC GP Ansor Kota Pekalongan periode 2020-2024.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda
Terpopuler
1
Rute dan Moda Terbaik Menuju Pelantikan JATMAN di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo
2
Makesta Award dan Porseni IPNU IPPNU Belik, Ajang Penguatan Karakter dan Budaya Pelajar NU
3
Kiai Ubaidullah Ajak Saksikan Film Seribu Bayang Purnama, Suara Lantang untuk Petani dan Bumi yang Lebih Sehat
4
Persiapan Pelantikan JATMAN Capai 70 Persen, Ribuan Tamu Terkonfirmasi Hadir
5
Siswa SMPIT Al Fateeh Raih Juara MHQ Tingkat Kota Semarang, Harumkan Nama Sekolah
6
RA Miftahul ‘Ulum Krompakan Siapkan Generasi Penerus Aswaja Sejak Usia Dini
Terkini
Lihat Semua