Khutbah Jumat: Perbedaan Adalah Rahmat Meraih Takwa Adalah Hakikat
Kamis, 4 September 2025 | 12:00 WIB
Keberagaman dan perbedaan merupakan sunnatullah di alam semesta ini yang tidak bisa dipungkiri. Termasuk di antaranya Allah SWT menciptakan manusia dengan warna kulit yang berbeda, aneka ragam bahasa, berbagai suku bangsa, maupun perbedaan keyakinan dan agama.
Khutbah Jumat dalam kesempatan ini mengangkat judul ” Perbedaan Adalah Rahmat Meraih Takwa Adalah Hakikat." Semoga bermanfaat!
Khutbah Pertama
الْـحَمْدُ لِلَّهِ، الْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ الْبَشَرَ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا. وَجَعَلَ كَلِمَةَ التَّقْوَىٰ هِيَ الْفَصْلُ فِي أَكْرَمِهِمْ وَأَفْضَلِهِمْ. وَنَشْهَدُ أَن لا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَمَرَ بِالتَّعَاوُنِ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَنَهَىٰ عَنِ التَّعَاوُنِ عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَمُصْطَفَاهُ وَحَبِيبُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَالتَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِيمَانٍ وَإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ.
عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ، فَاتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ التَّقْوَىٰ؛ فَهِيَ خَيْرُ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا مُوصٍ، وَخَيْرُ وَصِيَّةٍ يَعْمَلُ بِهَا مُوصًى.
أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْـمُسْلِمُونَ، يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ ﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
Pada kesempatan khutbah Jumat yang penuh berkah ini, khatib mengajak kepada jamaah umumnya dan pada diri khatib khususnya. Untuk berikhtiar mempertahankan dan meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan bersungguh-sungguh melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Dengan ketakwaan semoga Allah memberi kemudahan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagaimana firman Allah dalam surat At-Thalaq Ayat 4
Baca Juga
Khutbah Jumat: Islam Agama Cinta Damai
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا
Artinya: “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.”
Hadirin jamaah Shalat Jumat yang berbahagia
Keberagaman dan perbedaan merupakan sunnatullah di alam semesta ini yang tidak bisa dipungkiri. Termasuk di antaranya Allah SWT menciptakan manusia dengan warna kulit yang berbeda, aneka ragam bahasa, berbagai suku bangsa, maupun perbedaan keyakinan dan agama.
Dalam ranah lokal, menurut sensus tahun 2010 Indonesia sendiri memiliki 1.340 Suku Bangsa, mulai Suku Jawa, Suku Sunda, Batak, Betawi, Bugis, Melayu, Dayak dan berbagai Suku yang lainnya. Sedangkan menurut data Petabahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Indonesia terdapat 718 bahasa daerah serta 6 agama resmi yang diakui pemerintah.
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang Dirahmati Allah,
Data di atas menunjukkan bahwa keberagaman dan perbedaan adalah bagian dari kehendak Allah. Sejatinya Allah mampu untuk menciptakan manusia satu jenis saja, satu bahasa, satu warna kulit, atau satu agama saja.
Namun kenyataannya, Allah menghendaki adanya perbedaan. Semua ini bertujuan agar manusia bisa saling mengenali, menghargai, dan bekerja sama dalam kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama dari perbedaan adalah untuk saling mengenal, bukan untuk saling merendahkan, saling membenci, atau saling bermusuhan. Allah tidak menilai seorang manusia dari latarbelakang sukunya, bahasa kesehariannya, ataupun dari mana mereka berasal. Akan tetapi, yang dinilai Allah adalah kadar ketakwaannya.
Senada seirama dengan semua itu, Nabi Muhammad Saw bersabda :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ، وَلَا لِأَعْجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ، وَلَا لِأَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ، إِلَّا بِالتَّقْوَى . رواه أحمد
Artinya: “Wahai manusia, ketahuilah! Sesungguhnya Tuhan kalian adalah satu, dan ayah kalian (Nabi Adam) pun satu. Ketahuilah! Tidak ada kelebihan orang Arab atas orang non-Arab, tidak pula orang non-Arab atas orang Arab. Tidak juga yang berkulit merah atas yang berkulit hitam, dan tidak pula yang berkulit hitam atas yang berkulit merah, kecuali dengan ketakwaan.” (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, bersama-sama kita jadikan keberagaman ini sebagai sumber motivasi untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, berpacu dalam ketakwaan kepada Allah. Jangan sampai perbedaan menjadi sumber perpecahan. Sebaliknya, mari kita rawat kerukunan dalam bingkai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah—persaudaraan sesama muslim, sesama anak bangsa, dan sesama manusia.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Apalagi di tengah era globalisasi dan keterbukaan informasi saat ini, kita juga harus lebih peka dan waspada terhadap postingan-postingan maupun konten berisi provokasi dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persaudaraan. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana komunikasi dan menebar kebaikan, malah sering kali digunakan untuk menyebarkan hoaks, fitnah, dan ujaran yang memicu perpecahan.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga ketakwaan kepada Allah dalam segala hal, termasuk dalam menyikapi perbedaan yang ada. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa membimbing kita menjadi hamba-hamba-Nya yang bertakwa, yang mampu menjaga ukhuwah dan merawat keberagaman dengan penuh kebijaksanaan. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ , بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَحِيْمِ . وَالْعَصْرِ . إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Disusun oleh KH Hilmy Pratomo, Lc,. M.Ag Pengurus LD PCNU Wonosobo Bidang Dakwah Digital.
Terpopuler
1
Pekan Madaris Perdana RMI-NU Rembang, MWCNU Kaliori Raih Juara Umum
2
Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jateng Sampaikan 7 Poin Pernyataan Sikap
3
SGN Demak Bekali Santri dengan Pelatihan Jurnalistik
4
Prihatin Pihak yang Mengaku Ahli Tasawuf, Ini Ikhtiar Forum Mursyidin Indonesia Kembalikan Misi Keumatan dan Etika Bertarekat
5
Maulid Nabi Momentum untuk Menampakkan Kebahagiaan
6
Haul ke-71 KH Muhammad Manshur Popongan: Perekat Ulama, Umaro, dan Masyarakat
Terkini
Lihat Semua