Haul ke-71 KH Muhammad Manshur Popongan: Perekat Ulama, Umaro, dan Masyarakat
Senin, 1 September 2025 | 19:00 WIB

Pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo KH Munif Zuhri dalam acara Peringatan Haul ke-71 KH Muhammad Manshur Popongan di halaman Masjid Al Manshur Popongan, Tegalgondo, Cawas, Klaten, pada Ahad (24/8/2025).
Eko Priyanto
Kontributor
Klaten, NU Online Jateng
Serangkaian acara Peringatan Haul ke-71 KH Muhammad Manshur Popongan ditutup dengan pengajian akbar yang digelar di halaman Masjid Al Manshur Popongan, Tegalgondo, Cawas, Klaten, pada Ahad (24/8/2025).
Pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo KH Munif Zuhri menjelaskan dalam manakib KH Muhammad Manshur menyampaikan doa agar peninggalan beliau menjadi amal jariyah dan sumber keberkahan.
"Beliau adalah putra dari Syekh Muhammad Abdul Hadi, seorang mursyid Thariqah Naqsyabandiyah yang berpengaruh. Beliau dikenang bukan hanya sebagai pendakwah tetapi juga seorang yang ramah dengan menyelamatkan, mengentaskan manusia untuk hidup yang lebih berkah. Semoga PP Al Manshur Popongan sebagai peninggalan KH Muhammad Manshur mejadikan amal jariyah yang memberikan berkah bagi kita dan negara," tandasnya.
Ia menegaskan, orang sholeh, ikhlas, dan bersungguh-sungguh menjadikan Allah sebagai tujuan adalah paku dunia.
“Dunia kekinian ibarat bangunan banyak paku yang sudah lepas meski kelihatan gemerlap tetapi jiwa rapuh karena bangunan keimanan banyak yang lepas dari tempatnya dan paku dunia ialah orang sholeh, ikhlas dan orang yang bersungguh-sungguh Alloh sebagai tempat tujuan,” tambahnya.
Sementara itu, KH Ahmad Fatkhul Hadi Yasin mewakili keluarga besar PP Al Manshur Popongan menyampaikan bahwa haul menjadi perekat antara ulama, umaro, dan masyarakat.
"Pengajian akbar sebagai puncak peringatan Haul KH Muhammad Al Manshur yang ke-71 dan Wisuda Khotmil Qur’an untuk perekat antara Ulama–Umaro’ dan Pondok Pesantren (Ponpes) dengan masyarakat," tuturnya.
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdala dalam tausiyahnya menegaskan pentingnya haul untuk menghormati ulama yang telah wafat.
"Haul sebagai tradisi warga nahdliyin dan secara umum masyarakat Indonesia atau bahkan dunia, namun dalam penyelenggaraanya tidak semeriah orang Jawa. Tujuan haul ialah mengenang jasa–jasa nendiang dalam mengenalkan ilmu pengetahuan terkhusus Ajaran Islam," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut jajaran PCNU Klaten, Forkopimda Kabupaten Klaten, Anggota DPRD, Kepala Kemenag, Forkopimca Cawas, perangkat desa Tegalgondo, pengasuh PP Al Manshur Popongan, wali santri, serta para alumni.
Terpopuler
1
Situasi Terkini Demo Lanjutan di Depan Mapolda Jateng
2
PBNU Serukan Istighatsah dan Konsolidasi Hadapi Dinamika Unjuk Rasa
3
PC PMII Pemalang Audiensi dengan Wakil Bupati, Bahas 13 Poin Tuntutan Rakyat
4
Insiden Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob, RBPI: Bisa Picu Perlawanan Lebih Besar
5
Para Mahasiswa-Pelajar Demak Gelar Aksi Lilin, Tuntut Keadilan untuk Affan
6
Presiden Prabowo Dialog dengan 16 Ormas Islam, Gus Yahya: Bersatu Atasi Tantangan Bangsa
Terkini
Lihat Semua