Keislaman

4 Perkara Hilangnya Agama

Sabtu, 8 Maret 2025 | 06:00 WIB

4 Perkara Hilangnya Agama

Ilustrasi Sujud (Foto: Istimewa)

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo KH Achmad Chalwani Nawawi menyampaikan pada saat pengajian kitab Jawahir Al-Bukhori mengenai 4 hal yang menjadi penyebab hilangnya agama. Hal tersebut dijelaskan oleh Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yaitu: 
 

 :ذَهاَبُ دِيْنِكُمْ بِأَرْبَعَةِ أَشْياَء 
   
١.  أَنْتُمْ لَا تَعْمَلُوْنَ بِماَ تَعْلَمُوْنَ 
٢. أَنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ بِماَ لَا تَعْلَمُوْنَ
٣. أَنْتُمْ لَا تَتَعَلَّمُوْنَ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ 
٤. أَنْتُمْ تَمْنَعُوْنَ النَّاسَ مِنْ تَعَلُّمِ مَا لَا يَعْلَمُوْنَ 
(الشيخ عبد القادر الجيلاني في فتح الرباني)


Hilangnya agama (dīn) disebabkan oleh empat perkara:


1.    Tidak Mengamalkan Apa yang Kita Ketahui (Ilmu tanpa Amal)

Kita memiliki banyak pengetahuan dan ilmu tentang agama, tetapi kita tidak mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu apa yang benar dan apa yang salah, tetapi kita tidak melakukan apa yang benar dan tidak meninggalkan apa yang salah. Ini adalah contoh dari ilmu tanpa amal.


2.    Mengamalkan Apa yang Tidak Kita Ketahui (Amal tanpa Ilmu)

Kita melakukan banyak amalan dan ibadah, tetapi kita tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang kita lakukan. Kita melakukan amalan tanpa memahami makna dan tujuannya. Ini adalah contoh dari amal tanpa ilmu.


3.    Tidak Belajar Apa yang Kita Tidak Ketahui

Kita tidak memiliki rasa ingin tahu dan tidak berusaha untuk mempelajari apa yang kita tidak ketahui. Kita tidak mencari ilmu dan pengetahuan baru, sehingga kita tidak dapat memahami dan mengamalkan agama dengan lebih baik.


4.    Melarang Orang Lain untuk Mengetahui Apa yang Belum Mereka Ketahui

Kita tidak hanya tidak belajar sendiri, tetapi kita juga melarang orang lain untuk mempelajari dan mengetahui apa yang belum mereka ketahui. Kita tidak membiarkan orang lain untuk mencari ilmu dan pengetahuan baru, sehingga mereka tidak dapat memahami dan mengamalkan agama dengan lebih baik.


Hadits tersebut menekankan pentingnya mengamalkan ilmu, mempelajari apa yang tidak kita ketahui, dan tidak melarang orang lain untuk mencari ilmu dan pengetahuan baru. Dengan cara ini, kita dapat memahami dan mengamalkan agama dengan lebih baik, dan tidak akan kehilangan agama kita.