• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 12 Mei 2024

Dinamika

Ruqyah Aswaja Demak Ngaji Kitab Abwabul Faraj dalam Pengajian Selapanan

Ruqyah Aswaja Demak Ngaji Kitab Abwabul Faraj dalam Pengajian Selapanan
Jamiyah Ruqyah Aswaja Demak gelar rutinan selapanan keliling (Foto: NU Online Jateng/Abidin)
Jamiyah Ruqyah Aswaja Demak gelar rutinan selapanan keliling (Foto: NU Online Jateng/Abidin)

Demak, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang Jamiyah Ruqyah Aswaja Annahdliyah (JRA) Kabuaten Demak menggelar pengajian kitab Abwabul Faraj yang disusun Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al-Hasani setiap 35 hari (selapan) sekali.

 

Koordinator Publikasi JRA Demak Kiai Zainal Abidin mengatakan, ngaji kitab Abwabul Faraj diputuskan sebagai salah satu agenda tetap pengajian selapanan yang dilaksanakan setiap hari Ahad Pahing ini.

 

"Pengajian Ahad Pahing diikuti 200 lebih praktisi ruqyah anggota JRA Demak dilaksanakan di rumah pengurus secara bergantian dan memenuhi prosedur protokol kesehatan (prokes) sejak pandemi tahun lalu," kata kiai Zainal di Demak, Selasa (13/4).


Dikatakan, bertindak sebagai qori dalam pengajian ini adalah KH Abdullah Chanif  alumni Ma’had Sayyid Muhammad Al-Maliki Makkah. Selain itu pembacan  Ratibul Haddad secara berjamaah juga ditetapkan srbagai agenda tetap pengajian ini.

 

Dalam pengajian selapanan Ahad Pahing (11/4) yang berlangsung di kediaman Mohammad Nur Ihsan (Pembina JRA Demak) Kiai Abdullah Chanif menjelaskan tentang adab berdoa kepada Allah.

 

Menurutnya, ada 10 adab berdoa, di antaranya adalah memperhatikan waktu-waktu yang mulia, memperhatikan tingkah yang mulia, menghadap qiblat, melirihkan suara, tidak harus bersajak.

 

"Selain itu adalah merendahkan diri di hadapan Allah, khusyu dan penuh harap, tidak meragukan ijabah, mengulang-ulang berdoa, mengawali doa dengan dzikir dan pujian kepada Allah dan shalawat atas nabi Muhammad. Dan yang terakhir adalah adab batiniyah dalam berdoa, seperti bertobat, dan lain sebagainya," ungkapnya.

 

Mustasyar PCNU Demak KH Anwar Said yang menyampaikan taushiyah dengan materi Ke-NU-an setelah pembacaan Ratibul Haddad mengatakan, para praktisi ruqyah yang secara organisatoris menjadi bagian dari LDNU jangan melupakan misi dakwah NU.

 

"Dulu para kiai ahli suwuk berperan aktif dalam ikut serta mengembangkan sayap NU dengan cara dan keahlian yang dimilikinya. Kami berharap semangat itu diwairisi oleh generasi sekarang," pungkasnya.

 

Kontributor: Z Abidin, Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru