Ketua Komisariat PMII Walisongo IAIN Purwokerto: Kaderisasi adalah Harga Mati
Purwokerto, NU Online Jateng
Dalam Press Release yang diterima NU Online Jateng, (Sabtu, 31/10), Ketua Komisariat PMII Walisongo IAIN Purwokerto Fahrul Rozik menyatakan, kaderisasi adalah harga mati. Hal ini disampaikanya dalam pembukaan MAPABA PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo IAIN Purwokerto, diikuti oleh 94 peserta bertempat di Gedung PCNU Banyumas.
“Kaderisasi adalah harga mati, tak ada alasan apapun untuk tidak melaksanakan kaderisasi di PMII, dalam rangkamembumikan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, sehingga situasi pandemi seperti ini jangan sampai dijadikan sebagai alasan dan kendala,” tasdasnya.
"Berorganisasi ini kan sebetulnya berangkat dari individu yang beragam kemudian disatukan dalam satu visi dan tujuan. Dengan berorganisasi teman teman akan dilatih untuk memahami antara satu individu dan individu lainnya. Dengan berorganisasi ego ego pribadi ego ego kelompok akan tereduksi," tambah Fahrul Rozik.
MAPABA PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo IAIN Purwokerto kali ini mengambil tema, "Menumbuhkan Ghiroh Pergerakan guna terciptanya kader yang berkomitmen terhadap PMII". Acara hari pertama berjalan dengan lancar. Para peserta antusias dan mengikuti protokol kesehatan dengan baik.
“Apresisai setinggi tingginya untuk peserta dan panitia yang tetap semangat meskipun situasi pandemi. Kegiatan ini dilaksanakan hingga Senin mendatang.” ujar Ibnu selaku Ketua Panita.
Dengan menaati protokol kesehatan (seperti pengecekan suhu badan dan wajib mencuci tangan) para panitia penyelenggara menertibkan peserta selama acara berlangsung. Untuk mengawali kegiatan, ketua panitia penyelenggara menyampaikan terima kasih atas partisipasi panitia dan memberikan sedikit wejangan kepada para peserta, kemudian di lanjutkan sambutan oleh Ketua Rayon Dakwah, Ketua Komisariat, dan Ketua Cabang.
Setelah pembukaan, pemaparan materi pertama disampaikan oleh Dosen dari IAIN Purwokerto Mawi Khusni Albar. Ia menyampaikan tentang keaswajaan, apa itu Aswaja, nilai-nilai Aswaja serta memberikan pemahaman bagaimana cara bertoleransi ketika kita berada dalam lingkungan yang tidak sepemahaman dengan kita.
Untuk melatih pola fikir, kegiatan ini diilanjutkan dengan forum diskusi, mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Para peserta membentuk masing-masing kelompok dengan didampingi fasilitator yang memimpin para peserta agar tetap kondusif.
Seperti organisasi pada umumnya, PMII adalah organisasi yang terpimpin dengan misi kaderisasi jangka panjang. MAPABA merupakan jenjang pertama untuk menjadi anggota PMII sekaligus gerbang awal pengelan secara mendalam tentang keorganisasian khususnya PMII.
Sementara itu Ketua Rayon Dakwah Komisariat Walisongo IAIN Purwokerto Hariszain Fatoni dalam sambutannya menyampaikan harapan kepada peserta untuk bersungguh sungguh dalam mengikuti MAPABA ini.
"Mantapkan niat, mantapkan tekad, yakini dalam hati bahwa PMII adalah organisasi yang tepat untuk teman teman semua," ujarnya.
Sejak Indonesia dinyatakan Pandemi Covid-19 banyak aktivitas masyarakat yang terhambat bahkan berhenti, tak terkecuali aktivitas-aktivitas keorganisasian. Banyak organisasi yang kemudian tidak melaksanakan tugas tugasnya karena terkendala pandemi, tidak sedikit juga yang kemudian vakum. Hal ini disebabkan memang aktivitas organisasi selalu berkaitan dengan perkumpulan dan pergerakan.
Ada beberapa jenjang kaderisasi yang ada di PMII, MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru), PKD (Pelatihan Kader Dasar), PKL (Pelatihan Kader Lanjut), PKN (Pelatihan Kader Nasional) yang kesemuanya ini berjenjang. Secara konseptual, jenjang kaderisasi di PMII dan di NU hampir sama, karena materi didalamnya banyak yang beririsan.
Acara ini dibuka oleh Ketua PC PMII Purwokerto yang diwakili Sahabat Nasib Riyono selaku Sekretaris Wakil Ketua I, sekaligus demisioner Ketua Rayon Dakwah 2017/2018.
Editor: Muhammad Ishom
