Ini Kiat Pesantren Putri Al-Badi'iyyah Pati Siapkan Santri Berakhlakul Karimah
Pati, NU Online Jateng
Salah satu hal yang sangat diprioritaskan dalam dunia pendidikan Islam adalah mencetak peserta didik yang berakhlakul karimah. Hal inilah yang menjadi alasan diadakannya pengajian kitab Ta'limul Muta'allim di Pesantren Putri Al-Badi'iyyah (Pesilba) Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.
"Tujuannya adalah untuk mencetak santri yang berakhlakul karimah," jelas salah satu pengurus kegiatan ini, Nur Azizah kepada NU Online Jateng, Sabtu (29/1).
Kegiatan yang menghadirkan Nyai Hj Tutik Nurul Jannah sebagai pemateri kajian yang dilaksanakan setiap satu pekan sekali, tepatnya setiap hari Selasa ini bertempat di mushala Pesilba dan diikuti oleh seluruh santriwati pesantren tersebut.
Dikatakan, kegiatan tersebut diadakan karena pada saat ini banyak sekali orang-orang yang lebih mementingkan ilmu tanpa memperdulikan akhlak. "Oleh karena itu, sangat diperlukan pembiasaan dan pembelajaran akhlak di pesantren," papar santriwati yang juga ketua seksi media Pesilba ini.
Azizah melanjutkan, sudah sepatutnya sebagai warga pesantren untuk melestarikan ilmu dari para guru yang khususnya ada di pesantren. Ini bertujuan untuk mencari keberkahan ilmu dan keridhaannya.
"Dengan semangat kuat demi terus menjaga serta merawat khazanah keilmuan, secara tidak langsung mengaji juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan literasi pesantren," tandas santriwati asal Pekalongan ini.
"Selain untuk melestarikan literasi pesantren, ini juga untuk memotivasi santri agar bisa meneladani ulama terdahulu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan," tambahnya.
Lebih lanjut, santriwati yang saat ini sedang menempuh pendidikan kelas 2 aliyah di Perguruan Islam Mathali'ul Falah Kajen Margoyoso Pati ini berharap dengan adanya kegiatan ini nantinya dapat mencetak santri yang berakhlakul karimah.
"Kami juga berharap dengan ini para santri dapat mempelajari bagaimana usaha dari para ulama terdahulu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta menjaga eksistensi kesantrian sehingga tidak akan tergerus oleh zaman yang semakin modern ini," ujarnya.
"Harapan kami, ke depannya mereka dapat mempelajari dan mengembangkan ilmu dari ulama terdahulu, menjaga eksistensi kesantrian sehingga tidak tergerus oleh zaman yang semakin modern," lanjutnya.
Dalam satu kesempatan, Nyai Hj Tutik Nurul Jannah yang merupakan Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Badi'iyyah ini pernah menyampaikan pesan dari para gurunya tentang pentingnya membuat catatan.
"Petenge kitab padange ati, petenge ati padange kitab. Ini memiliki makna jika kitab kita sepi dari makna akan menyebabkan gelapnya hati. Sedangkan gelapnya kitab karena penuh dengan makna-makna dan penjelasan yang ditulis akan menyebabkan terangnya hati," terangnya.
Kontributor: M Ifan Aularrosyad
Editor: Ahmad Hanan
