• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Dinamika

Harapkan Kebangkitan Gerakan Pengkaderan Pelajar NU Berbasis Pesantren

Harapkan Kebangkitan Gerakan Pengkaderan Pelajar NU Berbasis Pesantren
Pengurus baru PK IPNU-IPPNU Al-Musyaffa Kampir Kendal berfoto bersama seusai pelantikan. (NU Online Jateng/dokumentasi)
Pengurus baru PK IPNU-IPPNU Al-Musyaffa Kampir Kendal berfoto bersama seusai pelantikan. (NU Online Jateng/dokumentasi)

Kendal, NU Online Jateng

Gerakan pengkaderan pelajar Nahdlatul Ulama (NU) akan lebih mudah dan kuat jika menjadikan pesantren sebagai basis utama. Sebab, santri telah dibekali paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja) dan terbiasa dengan ragam kultur dalam praktiknya.

 

Pesan tersebut disampaikan Wakil Ketua Bidang Dakwah dan Sosial Masyarakat Pimpinan ‎Cabang (PC) IPPNU ‎Kendal, Tuti Nailal Muna kepada Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Musyaffa Kampir, Ngampel, Kabupaten Kendal yang belum lama ini dikukuhkan.

 

"IPNU dan IPPNU di kalangan pesantren akan ‎memudahkan ‎jalannya organisasi. Karena para anggota sudah diberikan dasar ilmu agama yang kokoh dan ‎terbiasa dengan tradisi aswaja di lingkungan pesantren yang ‎sam’an wa tha'atan dengan ‎kiai dan pengurus," kata Muna sesaat sebelum melantik pengurus baru.

 

Kepada NU Online Jateng, Kamis (21/1) ia juga menuturkan pesannya bahwa santri membutuhkan keterampilan tambahan, yakni keterampilan berorganisasi agar dapat mengelola waktu, dan sumber daya yang ada. Terlebih bagi komisariat baru seperti SMK Al-Musyaffa.

 

"Kalian sudah dibekali ilmu, maka selanjutnya sedapat mungkin ilmu yang ‎didapat ‎harus diamalkan. Karena sebaik-baik orang adalah yang banyak ilmunya dan ‎mengamalkanya," ucapnya.

 

Dengan telah resminya komisariat tersebut, Kepala SMK Al Musyaffa, Muhammad Ali As'ad mengapresiasi para peserta didiknya yang memiliki semangat untuk belajar dan berorganisasi di NU. Karena para pelajar NU merupakan kader yang nantinya‎ meneruskan perjuangan NU.

 

Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan agar anak ‎didiknya membuat kontranarasi atas doktrin aliran radikal yang ‎dinilainya semakin marak di ‎Indonesia. Oleh karena itu dirinya juga meminta agar para kader muda NU yang baru dikukuhkan untuk berkhidmah di NU. Khidmah, menurutnya dapat dimulai dengan memiliki rasa bangga dan cinta dengan NU. ‎

 

"Mereka yang di luar NU itu sebenarnya sedikit, tapi gerakannya ada dan bangga ‎dengan aliran ‎mereka. Maka dari itu, kita sebagai orang NU jangan kalah, kita ‎harus bangga dengan NU. Contohnya ‎saya, dari sarung, baju, kaos sampai kopiah ‎ada logo NU-nya semua," ujarnya.

 

Menutup sambutan, ia mengungkapkan harapan agar terbentuknya komisariat organisasi pelajar badan otonom (Banom) NU di lingkungan pesantren bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar berorganisasi. Sehingga setelah lulus dan kembali ‎ke kampung halaman masing-masing sudah mempunyai pengalaman berorganisasi dan ‎menjadi kader yang kompeten.‎ "Semoga adanya Komisariat IPNU dan IPPNU di lingkungan pesantren ini dapat ‎menjadi kebangkitan kader NU dari pesantren," doanya. (*)

 

 

Kontributor: Nursafitri, Zainul Mufi

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat


Dinamika Terbaru