Ikhtiar Dorong Kesadaran Masyarakat Tertib Protokol Kesehatan
Rabu, 6 Januari 2021 | 22:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah terus meningkat, namun masyarakat masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang masih mengerahkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam operasi yustisi dan berbagai inisiatif mandiri untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya Covid-19.
Hal itu ditegaskan oleh Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor Podorejo, Kecamatan Ngaliyan yang melakukan berbagai tindakan pencegahan Covid-19. "Kami menyebar pasukan di seluruh desa se-Kelurahan Podorejo, membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat dan melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa fasilitas umum," kata Ketua PR GP Ansor Podorejo, Ahmad Muhdhor kepada NU Online Jateng, Rabu (6/1).
Melalui 'Gerakan Memakai Masker' (Germas), lanjutnya Ansor Podorejo mengampanyekan tertib protokol kesehatan. "Kami harap masyarakat tergugah kesadarannya untuk memakai masker sebagai usaha mencegah diri dan orang lain tertular virus," ujarnya.
Guru di SMP Hasanuddin 7 Semarang ini menyebutkan beberapa target lokasi pembagian 700 masker di tujuh titik, antara lain di Desa Padaan, Desa Wonolopo, Desa Suruan, Desa Palir, Perumnas Palir, Desa Kaliancar, Desa Pondok, Desa Jurang, dan desa Desa Grujugan.
Selain pembagian masker, Ansor Podorejo juga membagikan 200 pcs vitamin C kepada warga sekitar. "Harapan kami dengan pembagian masker, hand sanitizer, vitamin C dan penyemprotan disinfektan di gardu dan tempat ibadah itu akan menjadi stimulan bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan nantinya bisa melakukan penyemprotan mandiri," tuturnya.
Menurutnya, saar ini semua pihak butuh bersama-sama menekan penularan virus yang diduga dari spesies jenis kelelawar tersebut. Oleh karena itu, pihaknya juga tidak bergantung pada kekuatan dukungan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kota Semarang dan Pemerintah Kota Semarang. "Selain dukungan dari Ansor Kota Semarang, kami juga menggunakan kas untuk menyukseskan kegiatan ini," akunya.
Kepala Satuan Koordinasi Kelompok (Kasatkorpok) Banser Podorejo Uhradin menegaskan hal serupa. Menurut Uhradin inti penanganan Covid-19 adalah gotong royong atau kebersamaan. Semua sadar untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga jarak aman interaksi sosial dan menyesuaikan diri dengan era kenormalan baru di masa Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) ini.
"Kesadaran bersama itu penting, karena kita tidak boleh membahayakan maupun dibahayakan oleh orang lain. Masyarakat harus siap untuk melakukan budaya baru tersebut, agar kita semua bisa terhindar dan bisa menekan penularan virus Covid-19," pungkasnya.
Kontributor: Indra Sadewo
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Terpopuler
1
Penjelasan dan Tata Cara Shalat Rebo Wekasan menurut Mbah Maimoen
2
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un, KH Thoifur Mawardi Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Kedungsari Wafat
3
Rebo Wekasan: Antara Tradisi, Doa, dan Makna di Zaman Sekarang
4
Amalan yang Dianjurkan saat Rebo Wekasan: Shalat hingga Menulis Tujuh Ayat Salam
5
Bedah Buku Manaqib Putra KH Manshur Popongan, Bukti Peran Besar Generasi Kedua
6
Insentif Guru Agama Tahun Depan di Jateng Bakal Naik jadi Rp300 M
Terkini
Lihat Semua