• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Dinamika

Cara Memperoleh Keberuntungan di Dunia dan Akhirat

Cara Memperoleh Keberuntungan di Dunia dan Akhirat
Sejumlah anak muda di Kaliwungu, Kendal, mengikuti kajian On the Street, yang diasuh Gus Muhajirin (dok. NU Online Jateng/ Rizky)
Sejumlah anak muda di Kaliwungu, Kendal, mengikuti kajian On the Street, yang diasuh Gus Muhajirin (dok. NU Online Jateng/ Rizky)

Kendal, NU Online Jateng
Menjadi manusia yang beruntung dunia dan akhirat, sudah selayaknya menjadi tujuan hidup bagi semua orang. Namun, pada kenyataannya banyak manusia yang hanya fokus mengejar keberuntungan dunia, yang pada dasarnya hanya bersifat sementara, sehingga mengabaikan keberuntungan yang kekal di akhirat nanti.

 

“Makanya dalam surah Al-Ashr dikatakan semua orang itu merugi, kecuali empat golongan. Yang pertama adalah orang yang memiliki iman, karena iman merupakan pokok dalam kehidupan kita,” tutur pengasuh Majelis Ngaos Gus Muhajirin, dalam acara rutinan pengajian On the Street di salah satu warung angkringan di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Selasa (15/12).

 

Menurutnya, seorang manusia yang dikaruniai hati, makajuga perlu merawat hati itu agar tidak mati. “Karena manusia itu dikatakan hidup ketika hati dan pikirannya hidup. Ini merupakan hal yang paling penting ditanamkan dalam hati kita biar kita semua tidak rugi,” kata dia.

 

Ia menegaskan, ketika seseorang memiliki iman dalam hatinya, meskipun sekecil biji kecambah, dia akan tetap masuk surga. Tidak akan merugi jika seseorang mempunyai iman. 

 

Golongan kedua, lanjut Gus Muhajirin, adalah orang yang melakukan kebaikan. “Setidaknya jika kita tidak bisa membantu orang lain jadilah orang yang murah senyum. Jika kita murah senyum maka orang lain yang melihat akan merasakan bahagia,” ungkap aktivis GP Ansor Kaliwungu Kendal itu.

 

Menurutnya, di zaman sekarang ini permasalahannya adalah ketika seseorang itu belum melakukan kebaikan dia sudah mengharap balasan. Dalam kitab Tafsir Yasin sudah dijelaskan jika orang itu menanam kebaikan maka akan dibalas dengan kebaikan. Allah SWT menitipkan balasan kebaikan belum tentu melalui orang yang kita perlakukan baik, bisa juga melalui orang lain.

 

Kelompok yang ketiga adalah orang yang saling mengingatkan tentang kebenaran. Jika ada seseorang yang melakukan kesalahan tugas kita sebagai sesama Muslim hanya mengingatkan. Kita diperintah untuk mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran,” tuturnya.

 

Ia mengatakan, jika kita tidak bisa mencegah kemungkaran itu dengan fisik maka dengan lisan, jika tidak bisa lewat lisan kita bisa melakukannya lewat inkar qolbi bahwasanya kita tidak suka dengan perbuatan seperti itu, jika seperti itu tugas kita sudah selesai dalam amar ma’ruf nahi munkar.

 

“Yang keempat, yaitu orang yang saling mengingatkan tentang kesabaran. Allah SWT sayang dengan orang yang sabar, memang sabar itu berat tapi beratnya sabar itu tidak ada batasnya,” pungkasnya.

 

pengajian On the Street ini sendiri merupakan pengajian yang dikonsep untuk menjangkau, khususnya di kalangan anak muda. Pemilihan tempat pengajian di angkringan, juga merupakan kiat khusus untuk mendekatkan pendakwah dengan kaum muda.

 

 

Kontributor: Rizky S F
Editor: Ajie Najmuddin


Dinamika Terbaru