Tiada kebahagiaan tanpa ketenangan, begitu pula tiada kebahagiaan tanpa ketenteraman, sedangkan ketenangan dan ketenteramaan hanya ada karena keimanan.
Keimanan akan melahirkan kebahagiaan di dua sisi, yaitu menghindarkan si pemiliknya dari ketergelinciran dalam dosa yang menyebabkan hilangnya rasa tenang (gersangnya jiwa) dan di sisi lain akan mengentaskan pemiliknya dari setiap kesulitan.
Rasa takut, gelisah dan galau atau was-was akan selalu menggelayut dalam benak manusia manakala iman yang dimilikinya mulai terkikis dan menipis. Hanya hati orang yang beriman yang akan selalu merasa tenang dan bahagia.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Fath Ayat 4 :
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ ۗ
Artinya :
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). (QS Al-Fath : 4)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng