Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra

Taushiyah

Duniapun Bergegas Tinggalkan Manusia

Foto: ilustrasi (nu online)

Siang berganti malam, malam berganti siang. Begitupun hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun itu pertanda dunia bergegas meninggalkan manusia sedangkan akhirat mulai mendekat.

   
Dunia banyak penggemarnya, begitu juga sebaliknya, artinya di satu sisi ada orang-orang yang suka berburu dunia tanpa ingat usia, di sisi lain ada yang berusaha mendapatkannya untuk bekal hidup di akhirat. 


Baca Juga:
Jadikan Dunia sebagai Ladang Akhirat


Sungguh beruntung orang-orang yang menjadikan dunia sebagai sarana pencapaian kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. 

   
Sejatinya, dunia adalah tempat beramal dan bukan tempat hisab, sedangkan akhirat adalah tempatnya hisab dan bukan tempat beramal. Sayyidina Ali Ra berkata:


ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ


Artinya:
Kehidupan dunia bergegas menjauh, sedang akhirat kian mendekat, dan masing-masing memiliki pengikut, maka jadilah pengikut akhirat, serta janganlah engkau menjadi pengikut dunia. Karena sejatinya sekarang ini adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab, sedangkan esok (di akhirat) adalah waktu hisab dan bukan beramal.


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri

Ahmad Niam Syukri
Editor: M Ngisom Al-Barony

Artikel Terkait