PRNU Kademangaran Perkuat Kebersamaan Warga Lewat Lailatul Ijtima
Senin, 3 Maret 2025 | 09:00 WIB
Tegal, NU Online Jateng
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Kademangaran, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, menggelar acara rutin bulanan Lailatul Ijtima pada Senin malam (24/2/2025). Acara ini dihadiri oleh para tokoh agama, pengurus NU, dan masyarakat setempat.
Rangkaian kegiatan diawali dengan shalat ghaib dan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH Abdul Makin. Dalam sambutannya, Ustaz Hasan Fauzi selaku pengurus PRNU Kademangaran menyampaikan pentingnya kegiatan ini bagi warga NU.
"Betapa untungnya menjadi warga NU. Bayangkan, jika setiap desa dan setiap ranting NU mengadakan kegiatan Lailatul Ijtima, maka setiap hari di seluruh Indonesia akan ada Lailatul Ijtima. Berapa banyak pahala doa yang akan sampai kepada mereka yang sudah meninggal dunia, karena setiap Lailatul Ijtima diawali dengan shalat ghaib," ungkapnya penuh semangat.
Rais Syuriah PRNU Kademangaran, KH M. Said, dalam tausiyahnya menekankan pentingnya mempertahankan tradisi amaliyah Aswaja yang menjadi ciri khas NU, seperti Lailatul Ijtima, Istighosah, Manakiban, Nuzulul Quran, hingga halal bihalal.
"Dadi wong NU kuwe laka pedhote. Masio wong kuwé wis ninggal, tetep bae dadi warga NU. Setiap ana acara NU, mesti olih kiriman dongane," tegas KH M Said, mengingatkan bahwa keanggotaan NU tak pernah terputus, bahkan setelah meninggal.
Dalam Mauidoh Hasanah, KH Misbabul Mundir menjelaskan bahwa seluruh amalan warga NU telah dirumuskan berdasarkan dalil yang kuat.
"Segala amalan warga NU sudah sah dan kuat secara dalil. Lebih lagi, di NU ada tradisi Bahtsul Masail untuk pengambilan dalil dan keputusan. Mulo, ampun ragu dados tiang NU," paparnya, menegaskan bahwa tradisi NU memiliki landasan yang jelas dan terpercaya.
Selain memperkuat iman dan kebersamaan antarwarga, dalam kesempatan tersebut juga disalurkan santunan kepada fakir miskin sebagai bentuk kepedulian sosial.
Lailatul Ijtima menjadi momentum penting untuk memperkuat iman, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan mempertegas identitas Aswaja di kalangan warga NU Kademangaran. Kegiatan ini diharapkan terus menjadi inspirasi bagi ranting NU lainnya dalam menjaga tradisi yang berlandaskan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah.