PMII KAG UIN Gus Dur Pekalongan Gelar Halal Bihalal dan Sarasehan Dosen Pergerakan: Dorong Sinergi dan Gagas Markas Besar
Selasa, 6 Mei 2025 | 09:00 WIB

Halal Bihalal dan Sarasehan Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) PK PMII Ki Ageng Ganjur (KAG) UIN KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan, Jumat (2/5/2025).
Pekalongan, NU Online Jateng
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ki Ageng Ganjur (KAG) UIN KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan menggelar kegiatan Halal Bihalal dan Sarasehan Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP), Jumat (2/5/2025). Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Makan Sambel Sawah Kajen ini dihadiri para dosen UIN Gus Dur alumni PMII.
Ketua PK PMII Ki Ageng Ganjur, Farizul Khaq, menyampaikan bahwa dosen-dosen yang merupakan alumni PMII merupakan sosok panutan yang kiprahnya perlu dijadikan teladan oleh kader-kader muda PMII.
“Salah hormat untuk para senior. Tentu, kami berharap bisa menimba pengalaman dari para senior-senior semua,” ujarnya.
Farizul berharap forum ini dapat berlanjut dan menjadi ruang silaturahmi berkelanjutan antara kader aktif dan para dosen alumni PMII.
“Jalinan sinergi antara komisariat dengan para senior dosen perlu untuk lebih ditingkatkan lagi,” imbuhnya.
Ia menambahkan, forum ini menjadi momentum strategis untuk menyatukan visi dan semangat dalam mendorong kemajuan kaderisasi. Para dosen yang dikumpulkan berasal dari berbagai fakultas, baik dosen tetap maupun tidak tetap.
“Nantinya, kami ingin setiap dosen di fakultas masing-masing bisa bersinergi dengan pengurus rayon, dan memberikan sumbangsih baik tenaga maupun pikirannya,” ucap Izul.
Rektor UIN Gus Dur Pekalongan, Prof Zaenal Mustakim, yang turut hadir dalam acara tersebut, menargetkan agar PMII segera memiliki Markas Besar Pergerakan di kawasan sekitar Kajen sebagai pusat kegiatan organisasi.
“Karena saya melihat PMII khususnya di Pekalongan ini nomaden alias berpindah-pindah, tidak jelas. Yang nomaden-nomaden itu kan sulit maju. Mengurusi dirinya sendiri saja tidak bisa apalagi mengurus pengkaderan. Biar jelas kita jangan menjadi nomaden lagi, kita harus punya markas besar pergerakan,” tegasnya.
Menurutnya, keberadaan markas besar akan sangat strategis sebagai pusat aktivitas kaderisasi dari tingkat rayon hingga cabang.
“Markas besar pergerakan ini nanti akan menjadi tempat kegiatan dan pengembangan potensi kader yang nanti bisa digunakan oleh semua level, dari tingkat rayon, komisariat hingga cabang, jadi tidak boleh diklaim hanya milik komisariat saja. Saya ingin terwujud, tentu dengan dukungan dari sahabat sekalian,” imbuhnya.
Rektor yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembina Komisariat menekankan agar para kader yang sudah mapan secara ekonomi turut berkontribusi mewujudkan pembangunan markas tersebut.
“Begitupun para dosen yang menjabat maupun yang tidak. Jadi, sebagai dosen yang lahir dari PMII itu jangan cuma mengajar dan urusan akademik saja, tapi juga harus fokus di luar itu seperti mengayomi kader di bawahnya. Kalau cuma mengajar semua orang pun bisa,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus Komisariat, pengurus KOPRI, para ketua rayon, serta segenap dosen UIN Gus Dur alumni PMII. Ketua Ikatan Alumni (IKA) PMII Kabupaten Pekalongan, H Yasir, juga turut hadir dalam acara yang menjadi ruang dialog antara dosen dan pengurus Komisariat tersebut.