Pengurus Lembaga NU Harus Militan, Profesional, dan Mandiri
Selasa, 21 Juni 2022 | 23:00 WIB
Tegal, NU Online Jateng
Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal KHA Faozan Khanafi mengatakan, pengurus Lembaga NU harus memiliki militansi yang tinggi, baik secara ideologi kenegaraan maupun akidah Ahlussunah waljamaah an-nahdliyah.
"Jika pengurusnya militan, maka persoalan persoalan yang muncul Insyaallah bisa teratasi dengan baik, tentunya dengan jalur dan komunikasi yang baik," ujarnya.
Hal itu disampaikan pada Pelantikan Pengurus Lembaga MWCNU Kecamatan Talang masa khidmat 2022-2027 di Gedung MWCNU setempat, Ahad (19/6/2022).
Menurut Kiai Faozan, sikap militan ini adalah bekal utama mereka untuk menjalankan program masing-masing. Selain militan, pengurus lembaga juga harus profesional. Kategori profesional yang dimaksud adalah mampu menempatkan diri sesuai tempatnya tentunya dalam hal ini adalah organisasi NU.
"Jangan sampai NU dijadikan alat untuk mendulang kepentingan pribadinya,"tegasnya.
Kiai alumni Ploso Kediri itu juga berpesan bahwa sebagai pelengkap semua itu, harus ditopang dengan kemandirian ekonomi NU. Dengan gotong royong dan saling mengisi NU Kecamatan Talang akan mandiri dari segi ekonomi.
"Banyak sekali sumber pendapatan yang nanti perlu dijalankan dan kembangkan seperti Koin NU, pemanfaatan gedung bulutangkis, penyewaan gedung serbaguna, dan nanti akan ada badan usaha lain. Semua itu tentunya untuk menunjang kebutuhan organisasi," pungkasnya.
Prosesi pelantikan dan pengukuhan lembaga MWCNU Talang dipimpin Ketua MWCNU Lutfi Aji. Sejumlah 12 Lembaga MWCNU Talang yang dilantik yakni LAZISNU, LDNU, Lesbumi, Lakpesdam NU, LPNU, LTMNU, LTNNU, LP Ma'arif, LBMNU, LWPNU, LWPNU, dan LKNU.
Usai pelantikan acara dilanjutkan Musyawarah Kerja MWCNU Talang membahas program kerja 5 tahun ke depan.
Kontributor: Amiril, Nurkhasan